BIMA – Jalan provinsi Dam Pela Parado sepanjang 5 kilometer rusak parah. Rusaknya jalan yang berada di Kecamatan Parado ini telah disampaikan pemerintah kecamatan setempat dengan melayangkan surat kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 12 Juni 2022 lalu.
“Kaitan dengan kewenangan, kami sudah bersurat ke gubernur untuk dilakukan perbaikan jalan. mengingat jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan yang menghubungkan dengan kecamatan-Kecamatan lainnya agar kiranya segera diperbaiki,” kata Camat Parado, Hamzah, Selasa 19 Juli 2022
Dengan banyaknya laporan dan keluhan masyarakat, kata Hamzah, rusaknya kondisi jalan milik provinsi tersebut pihaknya berharap agar segera mendapat jawaban untuk diperbaiki, sehingga pemulihan ekonomi masyarakat Parado cepat meningkat, minimal di tahun 2023 diharapkan ada perbaikan.
“Kami sangat mengharapkan agar jalan utama penghubung antar kecamatan itu segera diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi sehingga perekonomian warga dalam menjual hasil bumi ke pusat kabupaten dan luar kota pun dapat berjalan dengan lancar,” pintanya.
Berdasarkan pantauan Berita Sampit, kerusakan jalan menuju Kecamatan parado yang terbentang di lintasan Dam Pela Parado tersebut sangat parah dengan adanya lapisan aspal yang terkelupas disertai banyaknya lubang.
Sementara itu, Kepala Desa Parado Rato M.Saleh berharap agar pemerintah Provinsi segera memperhatikan kondisi jalan yang berlubang dan yang rusak berat tersebut.
“Keberadaan jalan merupakan kebutuhan bersama terkait kondisi jalan lintas parado yang saat ini rusak berat, saya sangat memprihatinkan, saya pribadi saja sudah hampir beberapa kali mengalami kecelakaan,” keluhnya
Ditempat terpisah, Mukhtar, warga Desa Parado Rato ikut berharap, rusaknya jalan yang menjadi akses utama masyarakat dalam melakukan aktivitas tersebut sangat rawan terjadinya kecelakaan.
“Untuk pak gubernur tolong diperhatikan jalan Dam Pela Parado itu, kasian masyarakat parado karena itu satu-satunya akses utama warga, malu juga gitu, masyarakat Parado punya jalan Provinsi tapi gak ditangani secara bagus,” tuturnya. (Nain/beritasampit.co.id)
