Ada Kejadian Koban Tenggelam, BPBD Kobar Tutup Pemandian di Pasir Panjang

(Maman/BERITA SAMPIT) - Tampak pintu masuk lokasi Kolam Pemandian di Desa Pasir Panjang, yang telah ditutup oknum BPBD Kabupaten Kobar.

PANGKALAN BUN – Karena menelan korban, pascanya tenggelamnya siswi SDN 1 Pasir Panjang, Nur Rahmadani Agustina (12). Akhirnya kolam pemandian Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kobar ditutup oleh BPBD Kotawaringin Barat (Kobar).

 

Kepala Pelaksana BPBD Kobar Syahruni melalui  Kepala Kedaruratan dan Logistik Martogi menjelaskan, saat terjadinya peristiwa tidak ada yang melapor ke BPBD, namun demikian pihaknya pun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan di lokasi pemandian tersebut. 

 

“Kami langsung turun ke lokasi, untuk mengecek lokasi tempat terjadinya peristiwa yang merenggut korban jiwa, dan tempat itu bukan kolam renang yang di buat oleh manusia melainkan sungai, kami pun tadi meminta keterangan dari petugas di tempat tersebut, yang jelas tempat itu tidak layak di buka untuk umum, jika tanpa adanya pengawasan,” kata Martogi, Rabu 3 Agustus 2022.

 

Setelah di lakukan pengecekan, kata Martogi terdapat dua titik dengan kedalaman lebih 1 meter dan ada dalamnya setengah meter. Diketahui korban bersama keluarganya datang ke lokasi sekitar pukul 14.00 wib dan  pukul 17.00 wib terjadinya peristiwa itu, saat korban turun ke lokasi pemandian tanpa adanya pengawasan baik dari petugas maupun keluarga. 

BACA JUGA:   Dirut Perumdam Tirta Arut Sapriansyah: Buka Puasa Bersama dan Pemberian Santunan Kepada Anak Yatim Sebagai Wujud Rasa Sukur

 

“Untuk sementara tempat itu di tutup dan kami belum mengetahui sampai kapan akan di buka kembali, yang jelas kami sudah minta pihak petugas agar melakukan pengawasan terhadap pengunjung terutama anak anak,” imbuh Martogi. 

 

Sementara itu Kepala desa Pasir Panjang Tamel Otel menjelaskan, bahwa kolam  pemandian itu sudah dua tahun ini kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lamantuha Sejahtera, dimana untuk setiap pengunjung ditarik karcis sebesar Rp5.000.

 

“Kolam pemandian itu dibuka mulai pukul 08.00 wih sampai dengan pukul 16.00 wib, sampai hari ini saya belum berhasil menghubungi petugas penjaga loket karcis, untuk sekedar mengetahui peristiwa itu, tetapi saya coba menghubungi belum di respon,” kata Tamel saat mengunjungi rumah duka di Perumahan Beringin Rindang. 

BACA JUGA:   Aktif Sebagai Bhabinkamtibmas dan Pengurus Masjid, Kapolda Kalteng Beri Kejutan Berangkatkan Umroh Kepada Aiptu Hartono

 

Tamel juga sangat menyesalkan adanya kejadian itu, dan diakui tidak ada pengawasan dari petugas, sebab pada saat terjadinya peristiwa itu korban pertama kali ditemukan oleh seorang penjual atau pemilik warung  yang ada di lokasi kolam pemandian itu.

 

Pakde salah seorang pemilik warung di lokasi pemandian tersebut menjelaskan, awal ditemukan korban pada pukul 17.00 wib, dimana korban di temukan dalam posisi tengkurap dan berada di atas dua buah ban pelampung.

 

“Saat di angkat, korban masih sempat muntah kuning dan langsung dilarikan ke rumah sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, namun nyawanya tidak tertolong,” ungkap Pakde. (man)