Riam Mangkikit Wisata yang Penuh Legenda

Riam Mangkikit oleh warga masyarakat sekitarnya (Desa Tumbang Kalemei) dan juga warga masyarakat Kota Tumbang Samba Ibukota Kecamatan Katingan Tengah telah dikenal sejak lama, dan merupakan salah satu riam yang terpanjang.

KASONGAN – Ekowisata Riam Mangkikit oleh warga masyarakat sekitarnya Desa Tumbang Kalemei dan juga warga masyarakat Kota Tumbang Samba Ibukota Kecamatan Katingan Tengah telah dikenal sejak lama.

Riam ini merupakan salah satu riam yang terpanjang, indah dan menarik di wilayah Kabupaten Katingan karena pemandangan alamnya yang mempesona yang mampu diandalkan untuk masyarakat sekitar.

Ekowisata Riam Mangkikit terletak di Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah berjarak kurang lebih 85 km dari Kota Kasongan. Kemudian menuju Desa Tumbang Samba melalui dua jalur alternatif.

Transportasi darat kurang lebih 1 jam dan jalur transportasi sungai kurang lebih 2 jam. Bila bermalam di Desa Tumbang Samba dapat menginap. Kemudian melanjutkan dengan menggunakan speedboat dalam waktu kurang lebih 1 jam.

Riam Mangkikit terdapat fasilitas pendukung seperti bangunan Guest House dan dermaga. Dari Guest House pengunjung dapat melihat Riam Mangkikit yang menakjubkan dan berada dibawah pengelolaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Katingan.

Selama menuju dan menyusuri jalan menuju objek Ekowisata Riam Mangkikit dikiri kanan pengunjung dapat menikmati indahnya pepohonan hijau yang rindang dan merasakan udara yang sejuk, serta terdapatnya perkampungan dikiri dan kanan sungai dan situs cagar budaya seperti Patung Sapundu, Sandung, Pantar peninggalan leluhur.

Sensasi Objek Wisata Riam Mangkikit akan dirasakan saat dalam perjalanan dengan menikmati pemandangan, panorama alam sekitar riam serta merasakan ketenangan untuk melepas segala kelelahan dan rasa cape yang dirasakan selama perjalanan, akan terbayar dengan kesegaran dan pemandangan disekitar objek wisata riam mangkikit dan tedapat pendamping dari pemandu wisata yang merupakan wahana aktifitas wisata yang dilakukan di Riam Mangkikit.

Pengunjung dapat menikmati alam dan hamparan pergetasi yang khas dan migrasi Burung Belibis, suasana riam di Ekowisata Riam Mangkikit dan tersedia tempat untuk beristirahat (Guest House) dan dapat dipergunakan pengunjung untuk beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan yang khas untuk menghilangkan rasa lelah.

Ekowisata Riam Mangkikit dapat dikatakan sebagai riam yang masih asri dan menakjubkan dengan pemandangan alam yang indah. Panorama alam yang cantik, bentangan pemandangan hutan yang masih asri yaitu pepohonan yang hijau.

Jadikanlah Ekowisata Riam Mangkikit sebagai salah satu tujuan wisata di Kabupaten Katingan dan jika anda mengunjunginya pasti anda akan merasa terpesona, jadi tak harus ketempat yang jauh dan mahal untuk bisa melihat keindahan alam yang asri dan menakjubkan dengan pemandangan alamnya.

Legenda Mangkikit

Tepatnya di Sungai Katingan, di situlah ada sebuah jeram yang disebut Riam Mangkikit. Riam ini adalah yang terbesar di antara riam lainnya di Kalimantan Tengah. Di situ ada sebuah tempat yang disebut Batu Tangudau. Batu itu dinamai demikian sebab kata orang di bawah batu itu terdapat lubang ikan tangudau yaitu sejenis ikan hiu.

Konon dikisahkan, di tengah riam itu ada sebuah kampung kecil. Di kampung itu hanya ada sebuah rumah betang (rumah keluarga yang luas) dan lima buah rumah biasa. Pemimpin kampung itu seorang pemuda yang gagah berani bernama Mangkikit. Walaupun masih tergolong muda, Mangkikit disegani orang. Sifatnya yang agak pendiam, jujur, berani karena benar, membuatnya lebih berwibawa.

Sementara Istrinya yang bernama Nyai Endas adalah seorang perempuan yang sangat cantik. Kecantikan Nyai Endas telah terkenal ke seluruh daerah. Banyak pemuda yang sengaja bermalam di betang dengan maksud sekedar ingin menyaksikan kecantikan Nyai Endas. Lebih-lebih, hampir sepuluh tahun perkawinannya dengan Mangkikit belum juga dikarunai putra. Walaupun demikian, keduanya tetap hidup bahagia, aman, dan damai.

(Kawit)