Tim Pengabdian UMPR Bimbing Para Mualaf Desa Danau Pantau-Kapuas

Tim pendidik Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) saat menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Desa Danau Pantau, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas.

PALANGKA RAYA – Tim pendidik dari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Desa Danau Pantau, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, pekan tadi.

Pada kegiatan ini, tim yang diketuai  Dosen Ilmu Pendidikan Agama Islam (PAI) Lilik Kholisotin  MpdI, bersama tim yang beranggotakan Isnaeni Marhani MPsi, Istiqamah Hafid MPsi dan mahasiswa PAI ini ke Desa Danau Pantau didampingi Suminem, Ketua Aisyiyah Cabang Danau Pantau, memberikan pendidikan tata cara peribadatan bagi masyarakat, di antaranya para mualaf warga setempat.

Ketua tim Lilik Kholisatin kepada wartawan, di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Senin 22 Agustus 2022, mengatakan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan bimbingan mencapai 41 warga. Di antaranya, sebanyak 30 orang ibu rumah tangga kelompok pengajian dan 11 orang mualaf yang menjadi fokus kegiatan bertajuk  “Pelatihan Metode Kauny dan Penguatan Psikologis bagi Mualaf”.

BACA JUGA:   Dispursip Kalteng Fasilitasi Seluruh Perangkat Daerah untuk Mempelajari Aplikasi Srikandi

“Di kesempatan awal ini kami memberikan pengetahuan dan keterampilan yang baru kepada masyarakat dalam belajar dan menghapal Alquran beserta artinya dengan menggunakan gerakan. Diharapkan pengetahuan ini dapat memotivasi diri mereka sendiri dan juga mengajari anggota keluarganya cara menghapal Alquran dengan metode kauny,” sebut Lilik.

Dosen PAI Fakultas Agama Islam UMPR yang juga Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Palangka Raya itu melanjutkan, dari atensi para peserta diketahui bahwa pelatihan tersebut memang sangat mereka butuhkan.

BACA JUGA:   Pengukuhan TGD Bisnis dan HAM Guna Meningkatkan P5HAM

“Sebagian warga di Danau Pantau masih sangat kesulitan dalam memahami pengucapan huruf Alquran sesuai makhraj,” terang Lilik.

Dalam kegiatan itu, lanjut Lilik, bahkan terdapat peserta yang mengungkapkan belum pernah belajar Alquran meskipun sudah lama menjadi muallaf atas dasar pernikahan.

“Alhamdulillah, mereka yang tadinya kesulitan membaca Alquran setelah kita bimbing bisa mulai menghapal surah-surah pendek. Ini diperlukan sebagai bagian dari bacaan shalat mereka,” ujarnya.

Ditambahkan Lilik, mengingat masih besarnya kebutuhan warga akan bimbingan keagamaan Islam, kegiatan Pengmas di Desa Pantau ini diupayakan berlanjut ke kegiatan berikutnya.

“Insya Allah di kegiatan berikutnya kita ingin melanjutkan bimbingan kepada para mualaf ini tentang hapalan doa-doa,” tandasnya, mengakhiri perbincangan.

(BS65)