Patroli Terpadu di Desa Teluk Kanduri dan Tumbang Pasangon Upaya Cegah Karhutla

IST/BERITA SAMPIT - Tim Patroli Karhutla Kecamatan Kahayan Hulu Utara saat sosialisasi kepada masyarakat.

KUALA KURUN – Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) adalah mensinergikan para pihak untuk melakukan pemantauan dan sosialisasi pencegahan terutama di desa-desa rawan agar tidak terjadinya Karhutla.

Dalam mengantisipasi terjadi Karhutla, Babinsa Koramil 1016-08 Kahayan Hulu Utara, Serda Heriansyah bersama Bhabinkamtibmas Polsek Kahut, Bripka Brian dan Tim Manggala Agni melaksanakan Patroli Terpadu dalam rangka Pencegahan Karhutla di Desa Tumbang Miri, Desa Teluk Kanduri dan Desa Tumbang Pasangon, Kabupaten Gunung Mas.

Dikatakan Serda Heriansyah bahwa, dalam pengendalian karhutla yang dilakukan tersebut, tim lebih mengutamakan upaya pencegahan Karhutla dengan patroli secara rutin maupun terpadu di wilayah desa binaan.

BACA JUGA:   Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Pemerintahan

“Kegiatan yang dilakukan Tim di lapangan pada saat patroli terpadu adalah menjaga daerah yang rawan karhutla, serta beberapa daerah disekitarnya, melalui upaya ini dengan harapan tidak terjadi karhutla di wilayah tersebut,” terang Serda Heriansyah, Jumat 2 September 2022.

Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan yang dilaksanakan oleh tim di lapangan meliputi monitoring kawasan, sosialisasi, pencarian informasi dan pemetaan masalah, serta melakukan groundcheck hotspot apabila terdeteksi muncul hotspot, pemadaman dini jangan sampai api membesar.

BACA JUGA:   Sebagai Putra Daerah, Untung Jaya Bangas Bakal Maju Pilkada Gunung Mas 2024

Sementara itu, di tempat terpisah Danramil 1016-08 Kahayan Hulu Utara, Letda Inf Adi Sulistyo menuturkan, dengan adanya kegiatan patroli dan posko terpadu pencegahan karhutla, diharapkan pencegahan karhutla yang melibatkan multi stakeholder akan semakin sinergitas.

“Tim melakukan upaya terpadu, dengan tetap memperhatikan kearifan lokal masyarakat dan secara bertahap, mencari solusi bagi pembakar hutan dan lahan yang bermotif ekonomi.” tutup Letda Inf Adi Sulistyo. (ale).