Waspada Banjir dan Karhutla di Katingan

IST/BERITA SAMPIT - Kondisi Banjir di Desa Samba Bakumpai, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan.

KASONGAN – Anggota DPRD Katingan Riming meminta masyarakat setempat untuk mewaspadai dan siaga dalam menghadapi bencana banjir dan karhutla. Pasalnya menurut dia, di Desa Tumbang Bulan Kecamatan Mendawai sempat terjadi kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu yang lalu.

“Saya minta masyarakat waspada ketika melihat titik sekecil apapun. Segera lakukan upaya pemadaman dan tindakan dini,” kata Riming di Kasongan, Jumat 2 September 2022.

Dia menegaskan, pencegahan sejak dini api agar tidak membesar dan meluas ke area lain, sangat perlu dilakukan. Terutama agar jangan sampai merembet ke permukiman warga.

Selain itu, ia juga meminta kepada regu pemadam kebakaran supaya selalu mempersiapkan sarana dan prasarana dalam memadamkan api, sehingga bisa sesegera mungkin melakukan upaya pemadaman ke titik api jika mendapat informasi adanya kebakaran.

“Kami juga meminta kepada pihak perusahaan besar swasta (PBS), baik perkebunan dan HPH agar tidak melakukan pembakaran dengan sembarangan. Jangan sampai terjadi dan hindarilah tindakan yang merusak alam,” tandasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menekankan, dampak dari segala karhutla yang bisa menimbulkan penyakit ISPA, gangguan penerbangan, dan penyakit serta menghambat roda perekonomian. Kondisi itu yang harus dihindari dan dihindarkan.

Terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Katingan, Roby menuturkan sarana dan prasarana atau sarpras yang dimiliki saat ini telah disiapkan menghadapi bencana kebakaran lahan dan hutan atau karhutla.

“Perlu diketahui bahwa menghadapi karhutla tahun 2021 khusus yang ada di BPBD kita mempunyai bebrrapa sarpras dalam rangka mendukung kegiatan baik pencagahan maupun pemadaman,” ujar Roby.

Misalnya truk pemadam yang berjumlah 5 unit dengan dilengkapi mesin portable serta lelenglapan lain seperti selang.

Lainnya ada slip on 3 unit kapasitas 400 liter untuk pemadmaan api kecil dan masuk hutan-hutan yang sulit dilalui kendaraan.

“Kita juga mempunyai kendaraan roda dua patroli 8 unit, disamping kendaraan kita juga memiliki mesin portable, dan sekarang sudah siap pakai untuk 22 unit,” sebutnya.

Selain itu, jelas Roby nantinya bisa digeser ketika ada permintaan dari satgas kecamatan dan desa.

“Itu siap pakai dan tidak didistribusikan sekarang, karena biasanya titik api tidak merata di seluruh wilayah kecamatan dan desa, bisa saja di satu kecamatan,” ucapnya.

Untuk itu pihaknya tidak membagikan. Pasalnya, khususnya untuk kecanatan, satgas kecamatan sudah ada unit mesin sendiri yang dibagikan satu unit.
Sedangkan untuk di desa-desa masih dipusatkan di BPBD dan nanti akan digeser begitu titik api mulai muncul. Pasalnya di desa saat ini sudah ada kelompok masyarakat peduli api atau MPA, sehingga saat ada titik api mereka biasanya lebih dulu melakukan upaya pemadaman.

Sedangkan untuk personel di BPBD saat ini ada 75 orang. Untuk pegawai pun pada saat kondisi siaga darurat itu harus turun ke lapangan.

“Makanya saya wajibkan untuk seluruh pegawai BPBD bisa membawa mobil,” ujar Roby.

Saat ini wilayah Katingan masih aman dari kebakaran hutan dan lahan, sebab disela cuaca panas juga maaih ada hujan.

(Kawit)