Pencari Kerja di Palangka Raya Didominasi Lulusan SMA

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Mesliani Tara. (ANTARA/Rendhik Andika)

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Mesliani Tara mengatakan pencari kerja yang terdaftar di instansi tersebut didominasi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Sampai Agustus lalu, tercatat sebanyak 523 orang pencari kerja. Dari jumlah itu, 341 diantaranya merupakan lulusan SMA,” kata Mesliani di Palangka Raya, Selasa 13 September 2022.

Dia menerangkan 341 pencari kerja kategori lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat itu, terdiri atas 164 laki-laki dan 117 perempuan.

Mesliani mengatakan selain lulusan SMA, para pencari kerja yang mendaftarkan diri di Dinas Tenaga Kerja juga terdapat Sarjana Strata I (S1) sebanyak 120 orang. Terdiri atas 107 laki-laki dan 103 perempuan.

BACA JUGA:   Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kahayan Ditutup, Hingga Hari ke Tujuh Belum Ditemukan

“Kemudian juga ada lulusan D I hingga D III sebanyak 21 orang. Terdiri atas lima dari laki-laki dan 16 perempuan,” kata Mesliani.

Dia menambahkan selama periode 2021, pihaknya mencatat jumlah pencari kerja di “Kota Cantik” mencapai 1.608 orang.

Kondisi tersebut, menurut dia, menjadi indikasi bahwa masih ada masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuan dan bidang yang dikuasai.

Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat serta meningkatkan serapan tenaga kerja dan menumbuhkan wirausaha baru, salah satu program utama Disnaker adalah memberikan pelatihan kerja.

“Pelatihan ini dilakukan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Palangka Raya yang menjadi bagian atau unit dari Disnaker. Para pencari kerja yang telah mendaftar di kami memiliki kesempatan yang sama untuk ikut pelatihan,” katanya.

BACA JUGA:   Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Kalteng Malang Raya Dikukuhkan

Jenis pelatihan itu, seperti keterampilan otomotif, pemeliharaan pendingin udara untuk rumah tangga, desain grafis, menjahit, dan berbagai keterampilan lain.

Para peserta juga dapat mengikuti pelatihan yang diberikan sesuai minat atau bakat yang dimiliki atau juga dapat disesuaikan dengan potensi atau peluang pasar.

“Melalui pelatihan ini peserta diharapkan dapat dilirik perusahaan atau pemberi kerja sesuai kemampuan yang dimiliki. Namun, yang lebih utama, mereka dapat membuka usaha mandiri atau menjadi wirausaha mandiri,” katanya.

(ANTARA)