Jadi Narasumber Rekonsiliasi Stunting, Kepala DP3ADALDUKKB Mura Paparkan Strategi Pelaksanaan BAAS

IST/BERITA SAMPIT- Kepala DP3ADALDUKKB Murung Raya, Dra. Lynda Kristiane Perdie saat memberikan materi pada Rekonsiliasi Stunting tingkat Provinsi Kalteng.

PURUK CAHU- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3ADALDUKKB) Kabupaten Murung Raya Lynda Kristiane berkesempatan menjadi narasumber dalam acara Rekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dilaksanakan di Ballroom Swiss-Belhotel Palangka Raya, Rabu 14 September kemarin.

Rekonsiliasi Stunting tingkat Provinsi Kalteng ini diinisiasi oleh BKKBN Kalteng selaku Sekretariat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalteng bertujuan agar seluruh elemen dalam struktur TPPS serta mitra terkait lain di luar TPPS, dapat memahami tugas, tanggung jawabnya dan dapat bersinergi menyamakan persepsi, mengkolaborasikan berbagai program serta kegiatan pada bidang masing-masing, terutama berkaitan dengan percepatan penurunan stunting di Kalteng.

Dalam kesempatan itu, Lynda Kristiane Perdie menyampaikan, bahwa Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dalam gerakan aksi gotong royong mitra Perusahaan, Pemerintah, Swasta dan masyarakat serta individu dalam mengatasi stunting dalam bentuk pemberian bantuan dalam rangka menurunkan kasus anak stunting di Indonesia.

BACA JUGA:   Pasar Murah Kalteng, Patok Harga Beras 10 Kg Cukup Bayar Rp20.000

Kemudian, Lynda memaparkan strategi pelaksanaan BAAS yaitu pemetaan sasaran, penggalangan calon bapak asuh, menyiapkan pendukung kegiatan, pengumpulan donasi, penyaluran donasi, distribusi manfaat, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.

“Pentingnya distribusi manfaat berupa makan bergizi berimbang kepada balita sasaran oleh kader Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), penyaluran makanan dilakukan setiap hari minimal 2x sesuai ukuran kebutuhan, kader juga bertugas untuk memastikan bahwa makanan benar-benar dikonsumsi dengan baik,” Kata Lynda yang juga sebagai Ketua TP-PKK Murung Raya.

Selain itu, Lanjut Lynda, BAAS bertujuan meningkatkan kepedulian Pemerintah, perusahaan, swasta dan masyarakat individu dalam mengentaskan kasus stunting dan meningkatkan semangat gotong royong masyarakat untuk bahu membahu dan bergandengan tangan dalam mengentaskan stunting.

Sementara, Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng Ibu Yulistra Ivo Sugianto Sabran diwakili oleh Ketua Pokja IV dr. M. Fitriyanto Leksono mengatakan, bahwa peran PKK dalam penanganan dan penanggulangan stunting di Kalteng yaitu pertama meningkatkan kesadaran masyarakat penggerakan peran kader, hal ini mencakup peningkatan gerakan kader kelompok dasawisma melalui kunjungan rumah, penyuluhan kepada masyarakat untuk menghindari perkawinan usia anak.

BACA JUGA:   Sekda Kalteng Sambangi Murung Raya, Pastikan Program Pasar Murah Kebijakan Gubernur Tepat Sasaran

“Penyuluhan kepada masyarakat untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya KIA, Gerakan sadar KIA, mendukung Gerakan masyarakat hidup sehat, menggerakkan remaja putri untuk mengkonsumsi tablet tambah darah,” ucapnya.

Dia menambahkan, pengembangan pengorganisasian masyarakat, hal ini mencakup penguatan pengelolaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), peningkatan kapasitas kader dasawisma yang didampingi oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat, pengembangan UKBM mendukung KIA seperti pengelolaan donor darah, transportasi/ambulan desa.

Kegiatan rekonsiliasi stunting dibuka oleh Sekda Provinsi Kalteng yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Suhaemi. (Lulus).