Mahasiswa Kalteng Kuatkan Kebudayaan Daerah Kalteng di Malang Jawa Timur

IST/BERITA SAMPIT - Suasana kegiatan Festival Mamangun Mahaga Lewu

MALANG – Meskipun jauh dari orang tua dan daerah, namun tidak menyurutkan para warga Kalimantan Tengah, dalam hal ini yang menuntut ilmu menjadi mahasiswa di berbagai perguruan di wilayah Jawa Timur untuk menguatkan kebudayaan daerah dengan menggelar kegiatan Festival Mamangun Mahaga Lewu.

Kegiatan festival tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pelajar Kalimantan Tengah (HMPKT) Malang Raya, dalam rangka hari jadi yang ke-5 tahun, dilaksanakan pada Sabtu 17 September 2022 malam.

Selain untuk silaturrahmi antar sesama warga Kalteng terutama mahasiswa asal Kalteng, juga saling memberikan keakraban hingga bersama sama saling meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar sesama pejuang penuntut ilmu di wilayah orang.

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Gajayana, Kota Malang, Jatim tersebut, juga dihadiri sebanyak 334 orang mahasiswa dan sesepuh hingga sebagian orangtua siswa. Tidak hanya itu saja, kegiatan juga dihadiri dari pihak Pemerintah Provinsi dalam hal ini diwakili oleh Badan Penghubung Wilayah Provinsi Kalteng, yang sekaligus juga memberikan arahan hingga wejangan bagi mahasiswa di Malang Raya.

Selain mahasiswa asal Kalteng di Malang Raya, juga turut hadir sejumlah organisasi mahasiswa dari daerah lainya, seperti Aceh, Minang, Sulteng, Jabar, dan lainya.

“Kami bersyukur bisa melaksanakan kegiatan Festival Mamangun Mahaga Lewu, yang dilaksanakan oleh sahabat mahasiswa HMPKT-Malang Raya. Ini juga sekaligus syukuran hari jadi ke-5 tahun, dimana konsepnya untuk silaturrahmi sesama kawan kawan mahasiswa Kalteng, juga memperkenalkan budaya tanah kelahiran kami, Kalimantan Tengah, kepada rekan rekan mahasiswa termasuk juga rekan rekan mahasiswa dari berbagai daerah di nusantara,” kata ketua panitia pelaksana kegiatan, Andika Alfitra.

Sementara itu, dalam kegiatan yang dibuka oleh Diwung, Kepala Badan Penghubung Provinsi Kalteng di Jakarta yang hadir di Kota Malang, menyampaikan apresiasinya dan bangga kepada mahasiswa selain kesibukan menuntut ilmu juga melakukan berbagai kegiatan pelestarian budaya lokal Kalteng dan terus menghidupkan kebudayaan asli Kalteng.

“Kami tentunya merasa bangga karena putra/putri daerah yang sedang menempuh pendidikan di Kota Malang dengan berbagai kesibukan yang mereka jalani, namun mereka masih peduli akan kelestarian kebudayaannya sendiri. Kami sangat mengapresiasi terlaksananya acara ini dalam rangka memperingati hari jadi Himpunan Mahasiswa Pelajar Kalimantan Tengah Malang Raya yang ke-5. Semoga dengan bertambahnya usia ini, juga menambah semangat mahasiswa dalam melakukan kebaikan melalui Himpunan ini. Tentunya tingkatkan ilmu serta terus belajar, serta hindari potensi hal hal negatif agar menempuh pendidikan menjadi lebih baik dan lancar,” ucapnya.

Berbagai kegiatan, diisi mulai tarian, kegiatan kebudayaan Kalteng hingga lainya. Kegiatan juga diawali dengan Lawang Skepeng yang disaksikan oleh para tamu undangan, yang dipimpin oleh Kepala Badan Penghubung, dihadiri juga oleh Kasubag TU Badan Penghubung, Wisnu Kusumo, Kasubdit Perencanaan dan Pengendalian Badan Penghubung, Wahyu. Dan staf penghubung lainya, Rizky.

Kegiatan juga memperagakan tari moderen, puisi, fashion show baju adat Dayak Kalteng, teatrikal, hingga lainya. Acara kemudian diahiri dengan tari Manasai oleh semua mahasiswa, panitia, undangan hingga lainya.

Ketua Ketua HMPKT Malang Raya, Wisnu Nur Agung Prakasa, menyampaikan terimakasihnya kepada rekan mahasiswa serta kebanggaanya bisa melaksanakan dan menggelar kegiatan Festival Mamangun Mahaga Lewu, yang sukses dan lancar dilaksanakan.

“Acara ini murni persembahan dari kami Mahasiswa Kalimantan Tengah di Malang Raya, karena kecintaan kami akan tanah kelahiran Bumi Tambun Bungai, maka itu timbullah semangat dari mahasiswa untuk membawa dan memperkenalkan budaya Kalimantan tengah di tanah rantau. Harapan kami atas terselenggaranya acara ini dapat membangkitkan semangat mahasiswa untuk terus mencintai dan melestarikan budaya daerah. Karena dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Kami juga mohon doa agar di tanah perantauan, kami menuntut ilmu dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkap Wisnu. (Hardi)