Angka Kesakitan Malaria di Kalteng Alami Penurunan

Kadinkes Kalteng Suyuti Syamsul. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan angka kesakitan malaria di daerah itu mengalami penurunan.

“Angka kesakitan malaria per seribu penduduk di Kalteng mengalami penurunan, ‘annual paracite incidence’ adalah 4,47 per 1.000 penduduk pada 2010, menjadi 0,06 per 1.000 penduduk pada 2021,” kata Suyuti di Palangka Raya, Sabtu 24 September 2022.

Dinas Kesehatan Kalteng beserta jajaran, termasuk di kabupaten/kota se-Kalteng, terus berupaya membebaskan masyarakat dari malaria.

Malaria adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan global. Penyakit ini dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

BACA JUGA:   Panggung Seni Budaya, Wujud Nyata Pertahankan Kelestarian Budaya Ditengah Masyarakat

Suyuti menjelaskan upaya membebaskan masyarakat dari malaria karena malaria merupakan salah satu penyakit menular yang berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dapat menimbulkan berbagai masalah.

“Sehingga upaya penanganan malaria ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.

Seperti yang diketahui, tujuan program pencegahan dan pengendalian malaria di Indonesia adalah mencapai eliminasi malaria pada 2030.

BACA JUGA:   Kemenag: Kalteng Belum Terlihat Hilal

Target tersebut dicapai secara bertahap dan untuk regional Kalimantan diharapkan untuk kasus malaria penularan lokal (indigenous) terakhir pada 2023 dan pada 2027 regional Kalimantan mampu mencapai eliminasi malaria.

Dia mengatakan hingga saat ini, dua kabupaten yang belum eliminasi malaria di Kalteng adalah Murung Raya dan Kapuas.

“Sedangkan Gunung Mas telah dilakukan penilaian eliminasi malaria pada Juli 2022 dan beberapa minggu lalu sudah diseminarkan di tingkat pusat oleh Komisi Ahli Malaria dan dinyatakan terpenuhi atau tercapai eliminasi malaria,” terangnya.

(ANTARA)