Palangka Raya Maksimalkan Peran 678 Kader Keluarga untuk Cegah dan Tangani Stunting Sejak Dini

Wakil Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Umi Mastikah (FOTO ANTARA/Rendhik Andika)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah memaksimalkan peran 678 kader keluarga dalam rangka mendeteksi, mencegah dan menangani stunting sejak dini.

“Sampai Maret lalu kami mencatat telah memiliki 678 kader dan sub kader serta penyuluh keluarga berencana, salah satu tugas utamanya adalah meminimalkan potensi terjadinya stunting di wilayah kerja masing-masing,” kata Wakil Wali Kota Palangka Raya, Umi Mastikah di Palangka Raya, Minggu 9 Oktober 2022.

Menurut dia  stunting merupakan salah satu ancaman yang nyata terhadap masa depan pembangunan. Dampak jika terkena stunting bukan hanya pada masa depan anak itu sendiri, namun juga akan berdampak pada keluarga serta bagi kualitas sumber daya manusia.

BACA JUGA:   Pasar Ramadan, Tempat Berburu Menu Berbuka Puasa Sembari Ngabuburit

Untuk itu, upaya antisipasi dan penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas, baik tingkat daerah maupun nasional. Upaya itu juga dilakukan secara tepat, cepat dan menyeluruh serta terintegrasi.

Ia menambahkan upaya memperkuat peran keluarga dan mendorong keluarga mencukupi kebutuhan vitamin dan gizi ibu hamil menjadi salah satu program pencegahan stunting.

Selain itu juga dengan meningkatkan kesadaran keluarga untuk memastikan kebutuhan vitamin dan gizi baik untuk ibu hamil dan anak tercukupi selama periode 1.000 hari pertama kehidupan.

Deteksi dini, antisipasi dan penanganan stunting akan maksimal jika seluruh elemen masyarakat turut terlibat secara berjenjang, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, RT/RW, lurah, camat, pemerintah kota termasuk adanya peran pihak swasta.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tak Ada Kejelasan, GMKI Cabang Palangka Raya Akan Segera Gelar Aksi

Di sisi lain, saat ini Pemerintah “Kota Cantik” juga semakin memaksimalkan peran pendamping keluarga dalam memastikan 1.000 kehidupan pertama anak terpenuhi seluruh kebutuhannya.

Melalui tim pendamping keluarga, pemerintah semakin menggencarkan upaya preventif, promotif dan tindakan yang semuanya berdasar standar operasional prosedur

Pada satu tim pendamping keluarga, terdapat bidan sebagai penyuluh program keluarga berencana (KB), tim penggerak PKK serta kader yang dapat membantu memberikan pembinaan guna menciptakan ketahanan keluarga, demikian Umi Mastikah.

(ANTARA)