Marak Terjadi, Psikolog Asal Palangka Raya Ungkap Pemicu Bunuh Diri

IST/BERITA SAMPIT - Sekretaris Prodi BKI IAIN Palangka Raya Gerry Olvina Faz, M. Psi (Psikolog).

PALANGKA RAYA – Kasus bunuh diri belakangan ini marak terjadi khususnya pada usia yang cenderung masih muda. Tekanan pada usia muda memang dinilai cukup besar, mendorong angka bunuh diri juga kian tinggi.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang tak segan mengakhiri hidupnya, dan penyebab itu bahkan hal yang kita anggap sepele.

Seorang Psikolog asal kota Palangka Raya Gerry Olvina Faz, M. Psi membeberkan bahwa sebagian besar lantaran tak tahan dalam menghadapi tekanan hidup.

BACA JUGA:   Jelang Pilgub, Syauqie dan Iwan Kurniawan Kian Mesra

“Secara umum penyebab bunuh diri itu beragam. Salah satunya akibat stress yang berkepanjangan, sakit berkepanjangan, kekerasan, diskriminasi, sampai pengalaman kehilangan. Apalagi jika menghadapi situasi mengancam jiwa, ini dapat menjadi pengalaman traumatis,” katanya, Jumat 14 Oktober 2022.

Ia menambahkan bahwa penyebab bunuh diri bisa juga diakibatkan karena terjadinya pelecehan seksual.

Berdasarkan riset tahun 1993, menunjukkan signifikansi antara pengalaman kekerasan seksual dan perilaku bunuh diri. Studi lebih baru, menunjukkan korban kekerasan seksual mengalami PTSD/gangguan stress pasca trauma yang menyebabkan pikiran ingin bunuh diri.

BACA JUGA:   Tim SAR Palangka Raya Masih Cari Remaja Tenggelam, Lima Hari Pencarian Belum Ditemukan

Rasa malu dan gejala depresi, juga ditemukan sebagian memediasi hubungan antara menyalahkan diri sendiri dan ide bunuh diri.

Sekretaris Prodi BKI IAIN Palangka Raya ini juga mengatakan, hasil menunjukkan bahwa rasa malu itu adalah target penting dalam intervensi yang dirancang untuk gadis remaja yang mengalami pelecehan seksual.

“Karena adanya perasaan menyalahkan diri sendiri sampai perasaan malu, dan tidak berharga,” pungkasnya.

(rahul)