Orang Tua Jangan Takut Anaknya Ikut Program ESA di Jerman

M.SLH/BERITA SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Gunung Mas, Iceu Purnamasari.

KUALA KURUN – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Iceu Purnamasari mendorong para orang tua siswa SMA/SMK yang ada di daerah setempat untuk mengikuti program dari Yayasan Esa Sinergi Ausbildung (ESA) di Jerman.

“Jika lembaga ini sudah mempunyai atau memiliki legalitas resmi dari pemerintah. Maka saya menilai, orang tua jangan takut untuk memberikan kesempatan kepada anak-anaknya dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka di Jerman,” terang Iceu Purnamasari, Senin 25 Oktober 2022.

Dijelaskannya, melihat dari tujuan program ini, untuk meningkatkan profesionalisme anak-anak yang ada di daerah Gunung Mas dalam kerja sesuai bakat minatnya atau dengan pendidikan yang ingin mereka kembangkan.

BACA JUGA:   Dewan: Perbaikan Infrastruktur di Dapil III Perlu Perhatikan Pemkab Gunung Mas

Apalagi, program ini sangat bagus bagi anak-anak untuk melihat peluang kalau ingin melanjutkan kuliah ke Jerman melalui program kuliah sambil magang.

“Ini kesempatan besar untuk kita keluar dari tempat kita untuk mendapat pengalaman ilmu, apalagi Jerman itu merupakan negara berkembang, jadi jangan ragu untuk mengambil kesempatan,” tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten setempat melaksanakan kegiatan sosialisasi Program Ausbildung Deutschland yang di laksanakan di aula Damang Batu Kuala Kurun. Senin 24 Oktober 2022.

BACA JUGA:   Dewan Tegaskan Penting Terus Pantau Kondisi Anak Melalui Posyandu

Pada kesempatan itu juga, pengurus dan anggota dari Yayasan Sinergi Ausbildung memberikan sosialisasi kepada para siswa/siswa yang ada di Gunung Mas terhadap berbagai program dan kegiatan yang di lakukan ESA.

Sementara itu, Pembina ESA, Adenand mengungkapkan, untuk lama menempuh pendidikan di Jerman sendiri minimal tiga tahun, bahkan ada yang kurang dari tiga tahun.

“Anak didik yayasan mendapatkan pelajaran secara ilmu pengetahuan keterampilan, teknik profesional, yang artinya mereka tidak sekedar lulus melainkan siap kerja secara profesional di tingkat nasional,” ungkap Adenand. (Ale).