SAMPIT – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai Demokrat Kotim Jhon Krisli sebagai bakal calon bupati Kabupaten Kotawaringin Timur berpeluang menang di Pilkada serentak tahun 2024 mendatang.
Hal itu di ungkapkan oleh pengamat hukum dan politik Bambang Nugroho mengatakan, sebagai salah seorang figur di Kotim yang sudah malang melintang di kancah perpolitikan kotim Jhon Krisli dinilai punya peluang besar menang menjadi Kepala daerah meski melawan petahana.
“Kalau saya melihat track recordnya Jhon krisli sudah lama makan asam garam di perpolitikan kotim, sebagai figur, Jhon krisli berpeluang menang di Pilkada nantinya, tapi kembali lagi bahwa petahana juga merupakan figur yang cukup politik di Kotim,” kata pengamat hukum dan politik Bambang Nugroho, Kamis 3 November 2022.
Dirinya menjelaskan peluang menang tersebut tergantung dari kesolidan dengan partai pengusung dan berkoalisi dengan partai-partai lainnya, juga termasuk siapa yang akan mendampingi Jhon Krisli sebagai bakal calon Wakil Bupati.
“Kalau mesin politiknya dan partai-partai pengusungnya bagus pastinya berpeluang, juga kan tergantung siapa yang akan menjadi wakil dari pak Jhon krisli sendiri, dan juga tergantung pada faktor logistik, ini juga sangat berpengaruh dalam tahapan kampanye hingga pencoblosan,” ujarnya.
Bambang menambahkan sebagai seorang figur dan Politisi, Jhon Krisli sudah cukup memenuhi elektabilitas dan cukup berpengalaman dalam dunia perpolitikan di Kotim.
“Masyarakat bisa menilai dari rekam jejak politik yang sudah dilakoninya, nantinya juga tergantung pada masyarakat sendiri,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Jhon Krisli sudah mulai menyebar baliho terkait pencalonannya sebagai bakal calon bupati Kotim pada pilkada 2024 mendatang.
Bahkan di baliho tersebut, terpampang foto sejumlah bakal calon, Mulai dari Presiden Anies Baswedan, Wakil Presiden Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Kalteng Nadalsyah, dan Bupati Kotim Jhon Krisli.
Bahkan ketua partai bintang mercy Kotim, Jhon krisli menyatakan diri siap bertarung di kancah perpolitikan pesta demokrasi lima tahunan tersebut pada pilkada serentak tahun 2024 mendatang. (Syauqi).
