Satgas Covid-19 Palangka RayaAjak Warga Antisipasi Varian XBB

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani. (ANTARA/Rendhik Andika)

PALANGKA RAYA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengajak warga setempat turut aktif mengantisipasi penyebaran COVID-19 subvarian XBB

“Hingga saat ini kasus COVID-19 varian Omicron XBB belum ada terdeteksi. Meski fatalitasnya di bawah dari varian Omicron namun kita harus turut mengantisipasi karena tingkat penyebarannya cukup cepat,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Kamis 10 November 2022.

Dia mengatakan umumnya jika seseorang terjangkit subvarian XBB akan timbul batuk, pilek dan demam. Kasus pertamanya di Indonesia terdeteksi pada seorang perempuan yang baru kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

BACA JUGA:   Nuryakin Berharap Kedepannya PMI Semakin Baik dan Berkontribusi Pada Program Kemanusiaan

Masyarakat di “Kota Cantik” –sebutan Kota Palangka Raya– juga diminta menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah.

Selain untuk meminimalkan potensi penyebaran COVID-19, katanya, penggunaan masker juga bermanfaat untuk menghindari paparan penyakit dan virus lain.

Hingga saat ini, pihaknya juga mencatat 28 kasus aktif yang terjadi karena paparan atau transmisi lokal di lingkungan keluarga.

Perempuan berhijab itu juga meminta seluruh masyarakat di ibu kota Provinsi Kalteng yang masuk kriteria untuk mengikuti seluruh tahapan vaksinasi.

BACA JUGA:   Kian Mesra, Apakah Pertanda Ketum PBSI Kota Bakal Dampingi Fairid Naparin di Pilwilkot Palangka Raya?

“Kami ingatkan bahwa vaksinasi memang tidak mencegah 100 persen tetapi meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga meminimalkan potensi keparahan dari paparan COVID-19,” katanya.

Data Satgas COVID-19 Kota Palangka Raya mencatat, dari target 223.417 orang yang harus mengikuti vaksinasi, pelaksanaan vaksinasi dosis pertama tercatat 239.472 orang, dosis kedua 205.754 orang, dosis ketiga 84.678 orang, dan dosis keempat khusus untuk tenaga kesehatan 1.879 orang.

“Kami juga terus melaksanakan asistensi, edukasi, dan sosialisasi pencegahan penyebaran COVID-19 terhadap masyarakat karena memang pandemi ini belum dinyatakan berakhir,” kata Emi.

(ANTARA)