Bupati Sukamara: Tahun Politik, Jaga Kerukunan Meski Beda Pilihan 

Beri Penghargaan :ENN/BERITA SAMPIT - Wakil Bupati Sukamara saat memberikan penghargaan kepada pegawai Kemenag Sukamara.

SUKAMARA – Bupati Sukamara, Windu Subagio mengatakan bahwa pada tahun 2023 yang merupakan tahun politik banyak potensi terjadi ketidakrukunan di masyarakat akibat pilihan politik yang berbeda, tetap saja ada.

“Politisasi agama makin sering dilakukan untuk meraih efek elektoral. Politisasi tempat ibadah sebagai ajang kampanye, sudah mulai terjadi,” kata Windu Subagio usai menjadi pembina upacara Peringatan Hari Amal Bakti ke-77 di Halaman Kantor Kementerian Agama Sukamara, Selasa 3 Januari 2023.

Windu menerangkan jika penggunaan politik identitas menjelang pemilu harus diantisipasi dan dimitigasi agar kerukunan umat tidak ternodai. Karena itu, pihaknya berharap semua pemuka agama yang ada di Bumi Gawi Barinjam untuk bersama-sama melakukan antisipasi agar tidak terjadi masalah antar umat beragama.

BACA JUGA:   Diskeptan Sukamara Kembali Gelar Pasar Penyeimbang

“Kita semua mesti belajar pada apa yang terjadi pada pesta demokrasi sebelumnya, dimana masyarakat terbelah yang hingga kini masih bisa dirasakan, terutama di media sosial,” terangnya.

Selain itu, Windu Subagio juga mengimbau agar pada pemilu mendatang walau berbeda pandangan politik dan juga calon yang didukung namun harus tetap menjaga kerukunan dan persatuan.

BACA JUGA:   Tingkatkan Pelayanan Publik Melalui Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah

“Menjelang pemilu itu berbeda pilihan itu sah-sah saja dan boleh saja dalam pesta demokrasi yang memang dalam negara kita cara itu untuk memilih seorang pemimpin,” kata Windu Subagio.

“Kalaupun ingin menonjolkan calon yang didukung tonjolkan yang baik-baik saja tanpa mencale calon yang lain,” tegas Windu Subagio. (enn)