SAMPIT – Kepala Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu Diyoe memberi tanggapan tentang proyek pemeliharaan Jalan Tunggal Umang yang berada di Desa Pundu yang berlokasi di RT 18 dan 20.
Saat ditemui Berita Sampit di kantor Desa Pundu, ia membantah proyek pemeliharaan jalan tersebut tidak terealisasi
Menurutnya jalan tersebut sudah terealisasi dan saat ini masih ada tunggakan hutang kepada pihak ketiga atau pelaksana pekerjaan.
Diyoe menerangkan, untuk proyek pertama tahun anggaran 2021, berupa penimbunan jalan yang berada di RT 20 Jalan tunggal Umang Tasik kerandang yang menelan dana Rp45.392.862 dengan jangka waktu pengerjaan 30 Desember 2021, sudah terealisasi
Selain itu juga proyek kedua yaitu tahun anggaran 2022 yang terletak di RT 18 Jalan Tunggal Umang yang menelan dana Rp124.020.000 yang volumenya 550 meter dengan jangka waktu pengerjaan 30 hari pada bulan April 2002, kades juga menjelaskan bahwa proyek tersebut sudah di kerjakan dengan menimbun badan jalan.
“Proyek tahun anggaran 2022 itu melanjutkan proyek tahun anggaran 2021,di mana proyek tahun anggaran 2021 masih banyak kekurangan, maka dianjutkan lagi dengan proyek di tahun anggaran 2022, proyek tersebut berjalan dengan lancar, kita bisa cek langsung ke lapangan dan kalau perlu kita ukur panjang jalan yang sudah kami kerjakan,” ungkap Diyoe, kepada Berita Sampit, Kamis 26 Januari 2023.
Saat Berita Sampit turun langsung ke lapangan yaitu di lokasi titik pertama yang di kerjakan sesuai tahun anggaran 2021 memang sudah ada pengerjaan, sisa -sisa penimbunan masih terlihat, namun pada titik kedua tidak ada tanda-tanda pengerjaan sama sekali. Hal tersebut bertolak belakang dengan apa yang di jelaskan Kades Pundu yang menjelaskan proyek tersebut sudah terealisasi. (Tobing)
