Pemkab Mura Belum Perbaiki Kebocoran Atap Masjid Agung Al Istiqlal

    LULUS/BERITA SAMPIT - Kondisi atap Masjid Agung Al Istiqlal sudah bolong-bolong dan merembes bila saat hujan turun.

    PURUK CAHU – Kebocoran atap masjid Agung Al Istiqlal milik Pemerintah Kabupaten Murung Raya sampai saat ini masih belum diperbaiki. Kebocoran atap masjid tersebut sudah lama menjadi persoalan. Namun, sampai sekarang masih belum mendapatkan perhatian dari Pemkab setempat.

    Andre, salah seorang jamaah sholat jumat mengatakan kondisi plafon masjid Agung Al Istiqlal yang dibangun oleh Pemerintah Daerah sudah lama bolong-bolong akibat kebocoran atap.

    “Atapnya sudah lama bocor, saat hujan turun air merembes membasahi plafon. Lama lama plafon jadi hitam, busuk dan lapuk. Makanya sekarang sudah kelihatan bolong-bolong,” katanya, Jumat 10 Maret 2023.

    Lebih lanjut Andre mengatakan apabila tidak segera diperbaiki, kemungkinan besar plafon rumah ibadah itu akan menjadi rusak dan para jamaah shalat pun juga terganggu akibat terkena rembesan air saat hujan turun.

    “Kami berharap Bupati Murung Raya secepatnya mengambil kebijakan penanganan kebocoran atap masjid itu, sehingga para jamaah menjadi tenang saat beribadah. Apalagi sudah mendekati bulan suci Ramadhan,” tambahnya.

    Berdasarkan data dari situs resmi Kalteng.kemenag.co.id, bahwa biaya pembangunan Masjid Agung Istiqlal berasal dari APBD Kabupaten Murung Raya sebesar Rp. 101.995.002.000.

    Mulai dibangun sejak tahun 2008 dilanjutkan sampai tahun 2012 diatas tanah milik Pemda seluas 11 hektar dan rencananya akan dikembangkan lagi hingga 20 hektar.

    Sedangkan Luas bangunan utama Masjid sebesar 5.929 meter persegi dengan dimensi panjang 77 meter dan lebar 77 meter. Sehingga, mampu menampung sekitar 7.400 jemaah.

    Bentuk kubah menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer setinggi 19,71 meter yang menumpu pada bangunan berbentuk piramid 2 layer setinggi 11,52 meter dengan diameter 50 x 50 meter.(Lulus)