Kesal Keputusan FIFA, Dede Yusuf: Pemerintah Sudah Anggarkan Rp 500 M Buat Piala Dunia

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf.

JAKARTA– FIFA memastikan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia setelah pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Zurich.

Pertemuan ini dilakukan setelah munculnya penolakan sejumlah pihak, termasuk Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terhadap rencana kedatangan Tim Nasional Israel ke Indonesia.

Situasi ini membuat status finalis bagi Tim Garuda Muda terancam karena mereka lolos sebagai tuan rumah.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf menyesalkan keputusan FIFA yang akhirnya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

BACA JUGA:   Index Pembangunan Pemuda Naik, Legislator Golkar Bilang Begini!

Padahal kata Dede, Pemerintah juga sudah alokasi anggaran demikian ratusan miliar (Rp 500 miliar).

“Pasti, kan, sudah dipakai sejak 2020. Enggak tahu apakah semua sudah habis dipakai atau belum. Tapi yang pasti sudah keluar,” kata Dede, Kamis 30 Maret 2023.

Anggaran tersebut, lanjut Dede, sudah dikeluarkan sejak bidding tuan rumah hingga renovasi stadion. Selain itu pasti juga ada vendor, sponsor, hingga tuan rumah siaran juga sudah menyetor.

Ada 6 stadion yang direncanakan akan menjadi venue. Gelora Utama Bung Karno (Jakarta), Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), I Wayan Dipta (Bali), Jaka Baring (Palembang), dan Manahan (Solo).

BACA JUGA:   Perkuat Jaringan Pengawasan Pelayanan Publik, Ombudsman RI Hadiri Diskusi dengan Alumni UI

Untuk urusan ini Kementerian PUPR menganggarkan Rp 175 miliar. Dede Yusuf pun belum mendapatkan informasi, apakah dana ini sudah dipergunakan semua atau belum.

Politisi fraksi Demokrat ini lantas menyoroti beberapa isu yang membuat akhirnya Piala Dunia U-20 batal dihelat di Indonesia. Dari soal kesiapan stadion hingga penolakan terhadap Israel.

“Harusnya yang dikedepankan itu, kan, semangat berolahraganya. Ini kan event olahraga,” pungkas Dede Yusuf.

(adista)