Pemprov Kalteng Kirimkan Tim Bantu Penanganan Banjir di Kapuas

Pemprov Kalteng menurunkan tim dan mendistribusikan bantuan untuk penanganan banjir di Kabupaten Kapuas, Kamis-Jumat, (30-31/3/2023). (ANTARA/HO-Pemprov Kalteng)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah mengirimkan tim pendahulu untuk membantu penanganan bencana banjir di wilayah Kabupaten Kapuas.

“Saat ini tim pendahulu dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk penanganan darurat banjir di Pujon, Kabupaten Kapuas, telah sampai di lokasi banjir pada Kamis kemarin,” kata Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Nuryakin di Palangka Raya, Jumat 31 Maret 2023.

Nuryakin menjelaskan, sebanyak enam orang personel membawa perahu karet dan logistik awal sebanyak 50 paket untuk dukungan kegiatan dapur umum di sana.

Kemudian pada hari ini, pihaknya juga telah berkoordinasi bersama jajaran Polda Kalimantan Tengah untuk pendistribusian dukungan logistik kepada masyarakat terdampak banjir.

BACA JUGA:   Evaluasi Perkembangan dan Penerapan Demokrasi, Kesbangpol Kalteng Gelar FGD

“Tahap lanjutan telah dibawa ke lokasi banjir sebanyak 500 paket sembako yang berisi lima kilogram beras, dua bungkus biskuit dan dua kaleng susu. Distribusi kepada masyarakat dilaksanakan bersama Polda Kalimantan Tengah dan jajaran didukung perangkat pemerintahan setempat,” jelasnya.

Lebih lanjut Nuryakin memaparkan, tim evakuasi tetap bersiap atau standby di posko untuk memberikan layanan pertolongan pencarian dan evakuasi, serta kebutuhan masyarakat lainnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kapuas telah menetapkan status tanggap darurat bencana dari sebelumnya siaga menyikapi perkembangan kondisi banjir di Kecamatan Kapuas Tengah.

BACA JUGA:   Sudah Membuktikan Perolehan Suaranya, Syauqie Figur Kuat Maju di Pilgub Kalteng

“Untuk status dari siaga ditingkatkan menjadi status tanggap darurat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga di Kuala Kapuas.

Peningkatan status tanggap darurat tersebut, lanjutnya, berdasarkan hasil keputusan rapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan data Pusdalops PB-BPBD kabupaten setempat, tujuh desa terdampak banjir yaitu Marapit, Tapen, Kota Baru, Pujon, Bajuh, Penda Muntei, dan Kayu Bulan dengan tinggi muka air (TMA) mulai dari 30 centimeter sampai dengan 200 centimeter.

(ANTARA)