Komjen Rycko Fokuskan Kegiatan BNPT pada Program Deradikalisasi

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kiri) bersama Presiden Jokowi

JAKARTA– Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel mengimbau kegiatan BNPT difokuskan pada program deradikalisasi. Hal ini disebut sebagai amanat dan harapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kegiatan kita semaksimal dan seoptimal mungkin, sebesar-besarnya kita berikan untuk program deradikalisasi,” kata Rycko saat memimpin Rapat Pimpinan Pertama di Lingkungan BNPT RI di Kantor BNPT, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 6 April 2023.

Alumnus Akpol 1988 ini mengatakan program deradikalisasi merupakan bukti nyata hadirnya negara dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme.

Rycko mengatakan dlam program deradikalisasi, BNPT dapat melibatkan pemuka agama secara aktif untuk meluruskan pemahaman agama yang salah, sebagaimana semua agama mengajarkan perdamaian, bukan permusuhan bahkan tindak kekerasan.

BACA JUGA:   Gerindra Usulkan Menteri dari Kalimantan Tengah

“Kita bentuk dai-dai yang memberikan pencerahan kepada para napiter (narapidana kasus tindak pidana terorisme). Para Dai diharapkan bisa memberikan pemahaman agar mereka (napiter) mencintai perdamaian, bertoleransi, dan tumbuh kecintaannya terhadap NKRI,” ujar Rycko.

Selama ini, BNPT terus memfokuskan program deradikalisasi. Program deradikalisasi yang dilakukan BNPT terutama menyangkut program pemberdayaan ekonomi napiter (mitra deradikalisasi) dengan pendirian Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).

BNPT telah mendirikan KTN di lima wilayah lokus sinergisitas penanggulangan terorisme, yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR RI Desak Dirut PHE Bekerja Maksimal Tingkatkan lifting Migas Nasional

Mantan Kabaintelkam ini mengaku dititipi amanat oleh Kepala Negara agar BNPT dapat mengoptimalkan kegiatan deradikalisasi terhadap oknum yang pernah terlibat masalah hukum dengan kasus radikalisme dan terorisme.

“Presiden tadi berpesan kepada saya untuk melakukan optimalisasi kegiatan deradikalisasi terutama kepada saudara-saudara kita yang pernah tersesat, dan terlibat dalam masalah hukum dengan kasus-kasus radikalisme dan terorisme seperti itu,” kata Rycko di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 April 2023.

(adista)