Wahid Yusuf Geram Kadis PUPR Palangka Raya Tak Punya Etika dan Sulit Diajak Komunikasi

SYAUQI/BERITA SAMPIT- Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf.

PALANGKA RAYA- Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf Geram atas Kadis PUPR Kota Palangka Raya yang tidak punya etika menjalankan tugas yang disampaikan oleh DPRD dan sulit diajak berkomunikasi dan berkoordinasi.

Hal itu disampaikan Wahid usai dirinya mendatangi langsung kantor Dinas PUPR untuk mencari Kadis PUPR Kota Palangka Raya.

“Barusan saya ke sana kantor PU, Intinya ini masalah etika, ada beberapa prinsip hal yang memang Kadis PUPR (Albert Tombak) ini tidak menjalankan beberapa tugas yang kita arahkan,” ungkap Wahid Yusuf, Rabu 21 Juni 2023.

“Karena apa yang kita sampaikan dan kita arahkan juga dari masyarakat untuk berkomunikasi dengan beliau (Kadis PUPR) ini juga sulit,” sambungnya.

Wahid menuturkan, kemarahannya atas Kadis PUPR lantaran Kadis PUPR tidak punya itikad baik dalam menjalin komunikasi yang berhubungan langsung dengan masalah pembangunan.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Menurutnya hal tersebut seakan tidak menghiraukan dan tidak menghargai apa yang disampaikan DPRD. Mengingat, Dinas PUPR yang menangani masalah pekerjaan umum di Kota Palangka Raya.

“Jadi saya bilang kita mau coba komunikasi tapi dihiraukan dan tidak dihargai, sedangkan proyek jalan terus, lebih baik kita ributin sekalian gitu loh,” tegasnya.

Wahid juga menanyakan sikap dari Kadis PUPR yang terkesan menutup diri dan tidak mau menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak.

Dirinya juga mengakui, banyak wartawan dari media masa yang mengadu padanya yang mengaku kesulitan berkomunikasi dengan Kadis PUPR untuk mengkonfirmasi masalah pembangunan yang ada di kota Palangka Raya.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

“Media juga tidak dapat transparansi atau koordinasi dari kadis PU ini, itu yang membuat saya geram, ada apa gerangan gitu loh. Sedangkan proyek jalan terus,” ujarnya

“Saya kalau urusan ribut ini senang, jadi kita bukan takut atau apa, karena kita kan ingin menjalin komunikasi tapi sulit, kawan-kawan media juga perlu komunikasi namun juga sulit,” tegasnya.

Dirinya menegaskan amarahnya bukan karena merasa mempunyai jabatan pimpinan. Namun, sebagai lembaga yang mempunyai fungsi pengawasan membutuhkan pola komunikasi dan koordinasi yang baik.

“Karena kalau jabatan pasti berakhir itu sudah pasti, umur aja pasti berakhir Yang penting saya sudah mencari dia, kalau dari pihak dia tidak mencari saya, jangan salahkan saya jika saya lebih ganas dan lebih beringas nantinya,” pungkasnya. (Syauqi).