SIMURP Diharapkan Mampu Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

IST/BERITA SAMPIT - Panen Perdana dan Syukuran Panen “Farmer Field Day (FFD) di lahan demplot CSA Scaling UP.

KASONGAN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Katingan, Mozard D Staing mengatakan, dalam upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim ekstrim dan krisis pangan global saat ini, program Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim dalam kegiatan SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project) sangat penting dilaksanakan.

”Hal ini karena CSA merupakan suatu pendekatan yang mentransformasikan dan meorientasi ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan guna mendukung pertanian berkelanjutan,” ungkap Mozard D Staing, saat panen perdana dan syukuran panen Farmer Field Day (FFD) di lahan demplot CSA Scaling UP, Rabu 19 Juli 2023.

Selain itu, kata Mozard program CSA SIMURP bertujuan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP), meningkatkan pendapatan petani, peningkatan partisipasi petani dalam penerapan inovasi dan teknologi CSA (adopsi/replikasi), peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian dalam budidaya yang tahan (adaptif) terhadap perubahan iklim dan mengurangi efek gas rumah kaca.

“Program CSA SIMURP salah satunya dilaksanakan di Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan dengan kegiatan demplot CSA Poktan Inti dilaksanakan di 24 Poktan penerima yang tersebar di Desa Jaya Makmur, Subur Indah, Makmur Utama dan Bumi Subur, Demplot CSA Scaling Up seluas 100 Ha dilaksanakan oleh 2 Poktan di Desa Subur Indah dan Demplot CSA mendukung Genta Organik seluas 1 Ha di Desa Subur Indah,” katanya.

BACA JUGA:   Masyarakat Keluhkan Kehabisan Pertalite di SPBU Buntut Bali, Dugaan Warga BBM Subsidi Diselewengkan

Menurutnya, penerapan teknologi CSA yang dilaksanakan di Kecamatan Katingan Kuala adalah pengolahan lahan dengan mekanisasi (hand traktor), pengaturan jarak tanam (jajar legowo), penggunaan benih bermutu, pemupukan berimbang, penggunaan pestisida nabati, penggunaan pupuk organic cair, pengukuran emisi gas rumah kaca, pengaturan air AWD dan mekanisasi panen dengan Combine Harvester.

Kegiatan itu berlokasi di Rey 8 Desa Subur Indah Kecamatan Katingan Kuala dilaksanakan Panen Perdana dan Syukuran Panen “Farmer Field Day (FFD) di lahan demplot CSA Scaling UP tepatnya di lahan Kelompok Tani Pamardi Putri seluas 50 Ha.

Kegiatan panen ini berada di Kecamatan Katingan Kuala, Kelompok Tani dan masyarakat sekitar. Berdasarkan ubinan di lokasi panen tersebut diperoleh hasil produktivitas 3,98 ton per hektar, dengan produksi GKP sebanyak 6,368 ton per hektar, produksi GKG sebanyak 5,461 ton per hektar dan produksi beras sebanyak 3,601ton per hektar.

Menurutnya, penerapan teknologi CSA yang dilaksanakan di Kecamatan Katingan Kuala adalah pengolahan lahan dengan mekanisasi (hand traktor), pengaturan jarak tanam (jajar legowo), penggunaan benih bermutu, pemupukan berimbang, penggunaan pestisida nabati, penggunaan pupuk organic cair, pengukuran emisi gas rumah kaca, pengaturan air AWD dan mekanisasi panen dengan Combine Harvester.

BACA JUGA:   120 Orang Duta Genre Dikukuhkan, Pj Bupati Katingan Sampaikan Pesan Ini

“Berlokasi di Rey 8 Desa Subur Indah Kecamatan katingan Kuala dilaksanakan Panen Perdana dan Syukuran Panen Farmer Field Day (FFD) di lahan demplot CSA Scaling UP tepatnya di lahan Kelompok Tani Pamardi Putri seluas 50 Ha,” sebutnya.

Dia juga menjelaskan kegiatan panen ini berada di Kecamatan Katingan Kuala, Kelompok Tani dan masyarakat sekitar. Berdasarkan ubinan di lokasi panen tersebut diperoleh hasil produktivitas 3,98 ton per hektar, dengan produksi GKP sebanyak 6,368 ton per hektar, produksi GKG sebanyak 5,461ton per hektar dan produksi beras sebanyak 3,601 ton per hektar.

”Berdasarkan perhitungan tersebut terjadi peningkatan produktivitas yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang rata -rata di kisaran 2,9 -3,6 ton per hektar,”jelasnya.

Ia berharap dengan adanya kegiatan SIMURP di Kecamatan Katingan Kuala mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, peningkatan adopsi teknologi dan penerapan teknologi yang efisien dan efektif, serta peningkatan produksi dan produktivitas padi sehingga mampu mengatasi krisis pangan dan perubahan iklim global

(Bitro)