Inilah Kisah Nyata yang Cukup Tragis, Ny. Famirah Buruh Kebun Sawit Setelah Berjibaku dengan Buaya Berhasil Selamat

Ilustrasi: Kang Maman dan Foto Korban yang masih dirawat di RSSI Pangkalan Bun.

Oleh: Maman Wiharja (Wartawan Senior – beritasampit.com)

Kalimantan (Borneo), selain terkenal dengan hutannya, juga terkenal dengan sungai-sungai besar dan rawa gambutnya yang telah dijadikan sebagai sarang habitatnya buaya-buaya ganas, yang kerap memangsa manusia.

Seperti halnya belum lama ini terjadi kepada seorang perempuan Ny. Famirah (38) buruh perusahaan perkebunan kelapa sawit warga Desa Air Hitam Besar Kecamatan Kendawangan Kalimantan Barat (Kalbar), nyaris tubuhnya di makan bulat-bulat oleh seekor buaya. Namun beruntung, setelah Ny.Famirah ‘berjibaku’ menyelamatkan dirinya dari terkaman mulut buaya, akhirnya berhasil selamat.

“Setelah sekitar satu jam saya melawan buaya, Alhamdulillah bisa selamat dari terkaman buaya,“ kata Ny.Famirah, yang masih dirawat di RS Sultan Imanuddin ( RSSI ) Pangkalan Bun, Jumat 28 Juli 2023.

Seperti disampaikan Ny.Famirah, antara lain kronologisnya, seperti biasa korban yang bekerja sebagai buruh, masuk ke area kebun sawit pada Kamis pagi 27 Juli 2023, sekitar Pukul 09.00 WIB.

“Ketika saya akan mengambil air untuk mencampur pupuk , di parit yang berawa, yang tidak jauh dari kebun sawit . Dan saat saya jongkok akan mengambil air tiba-tiba muncul kepala seekor buaya besar. Karena saya kaget saya langsung jatuh ke parit yang berawa,“ kata Ny.Famirah, yang memiliki 2 anak asli dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

BACA JUGA:   Pelaku UMKM Alun-Alun Istana Kuning Penuh Ceria Bagikan Takjil Ramadan

Setelah korban jatuh, buaya langsung  menerkam tubuh korban, karena korban meronta-ronta akhirnya buaya  baru menerkam bagian kakinya.

“Tubuh saya sempat di terkam mulut buaya, kemudian oleh buaya tubuh saya dikeluarkan sambil dilempar, dan tubuh saya diterkam lagi, nah saat tubuh saya lepas dari mulut buaya, tapi bagian kaki saya masih diterkam. Tiba-tiba Tuhan  menyelamatkan saya , dengan memberi kesadaran saya bisa  berteriak minta tolong,“ aku Ny.Famirah.

Setelah jeritan korban menggema dikeheningan area kebun sawit, akhirnya bantuan dari teman-teman buruh lainnya dan sejumlah karyawan perusahaan akhirnya NY.Famirah dengan masih berlumuran darah segar karena berhasil diamankan setelah bagian kakinya ditarik paksa dari terkaman mulut buaya.

“Saya bekerja sebagai buruh baru berjalan 4 tahun ini . Dan dua tahun yang lalu ditempat kejadian, seorang korban bapak tua juga sama diterkam buaya sampai sekarang jasadnya belum ditemukan.  Saya sendiri masih trauma, dan kalau mau tidur malam saya masih terbayang buaya itu, ukurannya sangat besar Pak,” imbuh Ny. Famirah.

BACA JUGA:   Polres Kobar Amankan Aksi Damai Aliansi Masyarakat

Saudara korban Mario mengatakan akibat akibat diterkam buaya korban  mengalami luka dari bagian badan bagian kanan sampai kaki, termasuk tangan korban bagian kanan patah.

“Kami sangat bersyukur kepada Tuhan, karena keluarga kami diberikan keselamatan, saat kejadian kami benar benar sudah pasrah melihat kejadian itu, semuanya berkat pertolongan Tuhan, begitu saudara saya itu di selamatkan, langsung di bawa ke Poliklinik kebun mengingat lukanya sangat parah, akhirnya di bawa ke rumah sakit ini, kami tiba di sini (Pangkalan Bun) hari Jumat dini hari pukul 02.00 wib,” ungkap Mario, saat ditemui di RSSI Pangkalan Bun.

Terpisah, seorang perawat yang ada di Ruang Beringin RSSI Pangkalan Bun, mengatakan kondisi tubuh korban saat ini keterangannya masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari dokter yang menanganinya.

“Untuk menutup luka korban, telah dilakukan operasi dan kondisi koban sampai saat ini stabil, meski masih di transfusi darah karena HB korban sangat rendah,“ kata perawat yang mohon namanya tidak ditulis.

Itulah kisah tragis, yang menimpa buruh kecil di salah satu perkebunan kelapa sawit yang besar.***