Menilik Tradisi di Kecamatan Parado, Pengajian Malam Jelang Prosesi Pernikahan

NAIN/BERITA SAMPIT : Terlihat ratusan masyarakat di Desa Parado Rato sangat antusias saat menghadiri kegiatan pengajian malam menjelang pernikahan salah satu warga di Desa Parado Rato.

BIMA – Kecamatan Parado yang terletak di Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB) masih melestarikan budaya tradisional yang kaya dan beragam. Meskipun terdapat pengaruh dan perubahan dari perkembangan zaman, nilai-nilai budaya yang turun temurun tetap dijaga dan dihormati oleh masyarakat setempat.

Salah satu budaya yang masih melekat kuat di Kecamatan Parado adalah acara pengajian malam baik menjelang khitanan maupun pernikahan. Kegiatan – kegiatan  pengajian seperti itu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Parado pada umumnya. Mereka menjaga keaslian acara seperti itu dan mempertahankan makna di balik setiap susunan acara yang dilakukan.

Tidak hanya itu, Kecamatan Parado juga memiliki beragam makanan tradisional yang masih populer di kalangan masyarakat. Makanan seperti kue tradisional memiliki cita rasa khas dan menjadi favorit di acara-acara adat maupun perayaan penting.

Selain itu, adat dan tradisi yang dilakukan dalam pesta pernikahan masih dijaga dengan baik di Kecamatan tersebut. Masyarakat Parado memegang teguh nilai-nilai adat dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Budaya tradisional yang masih melekat kuat di Kecamatan Parado menjadi identitas yang berharga bagi masyarakat setempat. Mereka bangga dengan warisan budaya yang mereka miliki dan terus berusaha menjaga dan mempromosikannya kepada generasi mendatang.

Dengan melekatnya budaya tradisional yang beragam di Kecamatan Parado, masyarakatnya memiliki kekayaan budaya yang menjadi sumber kebanggaan. Budaya tradisional menjadi jembatan yang memperkuat solidaritas dan persatuan masyarakat Parado dalam menjaga kearifan lokal yang unik dan berharga.

Selain itu, malam menjelang khitanan dan pernikahan merupakan momen yang sangat istimewa bagi masyarakat Parado. Antusiasme masyarakat dan pemerintah setempat dalam menghadiri acara tradisional pengajian malam menjelang khitanan dan pernikahan tidak bisa dipungkiri. Semangat yang tinggi tersebut terlihat dari partisipasi aktif masyarakat serta dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah dalam menyelenggarakan acara tersebut.

Masyarakat Parado pada umumnya menaruh nilai yang sangat penting terhadap acara pengajian malam menjelang khitanan dan pernikahan. Mereka melihat acara ini bukan sekadar tradisi semata, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dan persatuan dalam menjalankan ajaran agama serta menjaga adat dan budaya lokal yang kental.

Bahkan, antusiasme masyarakat terlihat dari keterlibatan yang aktif dalam persiapan dan pelaksanaan acara. Mereka bekerja sama dengan sukarelawan dan komite pengajian untuk mempersiapkan segala hal, mulai dari dekorasi, pemilihan ustaz serta qori dan qori’ah, hingga konsumsi dan logistik. Semangat gotong royong dan kekompakan masyarakat Parado menjadi energi utama yang membuat acara tersebut berhasil sukses setiap tahunnya.

Tidak hanya masyarakat Parado, bahkan mulai dari Pemerintahan Desa hingga Kecamatan juga sangat antusias dalam mendukung agar berjalan dengan lancar dan sukses. Mereka juga turut serta dalam menyampaikan sambutan dan memberikan motivasi kepada peserta acara. Keikutsertaan Pemerintah ini sebagai wujud komitmen untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisi serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Pengajian malam menjelang khitanan dan pernikahan menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Melalui acara tersebut, masyarakat dapat berbaur dan saling mengenal satu sama lain. Juga menjadi sarana untuk menjalin persaudaraan antargenerasi, dimana para pemuda dapat belajar dari para sesepuh dalam menjalankan perannya sebagai kepala keluarga dan pemimpin masa depan.

Masyarakat dan pemerintah setempat dapat berbangga hati dengan semangat serta partisipasi yang tinggi dalam menghadiri acara yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam. Hal tersebut mencerminkan kekayaan budaya yang masih dijaga dengan baik dan menjadi bagian penting dalam memperkuat jalinan sosial di masyarakat Parado. (Nain)