Halikinnor: Berbagai Upaya Hadapi Karhutla Akan Seimbang Jika Diimbangi Pendekatan Kepada Tuhan

JANNAH/BERITA SAMPIT - Bupati Kotim saat ditemui wartawan.

SAMPIT – Musim kemarau yang melanda Indonesia khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah memberikan efek kabut asap, dikarenakan maraknya terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Upaya nyata pun telah dilakukan dalam menghadapi persoalan klasik saat musim kemarau dan perlu diimbangi dengan pendekatan religius.

Berbagai upaya nyata telah dilakukan baik itu dari Pemadaman yang dilakukan oleh Pemadam Kebakaran (Damkar) Kotim, Badan Benanggulangan Bencana (BPBD) Kotim, bantuan BNPB Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), mengerahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka bersinergi dalam garda terdepan menghadapi Karhutla Kotim.

BACA JUGA:   Begal Bersajam Dilumpuhkan Personel Brimob

“Berbagai upaya tentu akan lebih seimbang jika diimbangi pendekatan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah), melihat situasi dan kondisi jika bulan September ini belum terjadi hujan akan diupayakan mempelajari bersama Panitia Hari Besar Islam (PHBI) beserta Kementerian Agama Kotim untuk mengadakan sholat istisqo,” ucap Halikinnor, Bupati Kotim.

Pendekatan religius berupa sholat istisqo’ diperlukan mengingat sejatinya warga Kotim memiliki agama Islam yang mendominasi. Dalam ajaran Islam ibadah ini ada salah satu upaya dalam memohon kepada pencipta Agara diberikan hujan.

BACA JUGA:   Personel Gabungan Bakal Amankan Mudik Lebaran di Kotim

Hujan dalam kondisi musim kemarau tentu sangat diperlukan. Banyak yang telah menjadi korban diantaranya matinya, hewan langka.

Seperti yang dikatakan Arief selaku sekretaris BPBD Kotim, dalam proses pemadaman kami telah menemukan ular yang mati bahkan jenis kategori langka seperti ular batik. (Jannah)