Pj Bupati Kapuas Hadiri Rakor Penanganan Karhutla, Pengawasan Inflasi dan Kemandirian Pangan

IST/BERITASAMPIT - Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi didampingi sejumlah Kepala OPD terkait menghadiri rapat koordinasi (Rakor) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pengendalian inflasi dan ketahanan pangan akibat dampak El Nino di Kalteng.

KUALA KAPUAS – Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), pengawasan inflasi dan kemandirian pangan sebagai akibat dari El Nino di Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis 5 Oktober 2023.

Rapat yang dilaksanakan di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng ini dipimpin langsung oleh Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, juga hadir Wagub Kalteng H. Edy Pratowo, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan, Pj Bupati/wali kota se-Kalteng, unsur Forkopimda, dan Kepala Perangkat Daerah provinsi dan kabupaten/kota se-Kalteng.

Dalam sambutannya Gubernur Kalteng menyatakan bencana karhutla saat ini hampir menutupi sebagian besar wilayah Kalteng, dimana ada lima daerah yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla, diantaranya yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, Kapuas, Katingan, dan Kota Palangka Raya.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

Beliau juga meminta agar kepala daerah meningkatkan kerja sama dan serius mengambil langkah penanganan karhutla di wilayahnya masing-masing.

Selain itu, berkaitan dengan inflasi di Provinsi Kalteng, Sugianto Sabran menjelaskan pada bulan September 2023, angka inflasi dari tahun ke tahun Kalimantan Tengah sebesar 1,88 persen, yang mana ini lebih kecil dari angka nasional yang sebesar 2,28 persen.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

Kemudian dari bulan ke bulan Kalimantan Tengah sebesar 0,11 persen, juga lebih kecil dari angka nasional yaitu 0,18 persen. Kemudian, angka inflasi tahun kalender sebesar 1,52 persen, di bawah nasional yang di angka 1,63 persen.

“Sebagian besar komoditas penyebab inflasi berkaitan dengan kemandirian pangan. Oleh karena itu, untuk menjaga inflasi agar tetap stabil, sangat penting untuk memperbaiki kemandirian pangan daerah, bukan hanya tindakan jangka pendek saja, tetapi juga tindakan jangka panjang harus sungguh-sungguh disiapkan,” ujarnya.