Kota Sampit Jadi Sasaran Empuk Gepeng dan Anjal

ILHAM/BERITA SAMPIT - Salah seorang diduga pengemis dari luar daerah yang beroperasi di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit. Senin 13 November 2023. 

SAMPIT – Gelandangan pengemis (Gepeng) dan anak jalanan (Anjal) mulai kembali marak di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Selain para pemain lama yang sering terjaring razia penertiban. Baru-baru ini para gepeng dari luar daerah juga menjadikan kota Sampit sebagai sasaran empuk bagi mereka, karena dianggap pendapatan mengemis di Sampit sangat besar dan menjanjikan.

Pantauan media ini, beragam cara dilakukan para gepeng agar bisa mendapatkan belas kasih masyarakat, seperti pura-pura berjalan menggunakan tongkat, memanfaatkan anak-anak mengamen, menjadi badut jalanan serta memanfaatkan lansia, dan saat beroperasi ada yang berperan mengawasi.

Sasaran operasi para gepeng dan anjal tersebut seperti perempatan lampu merah, warung-warung makan dan juga pasar sebagai pusat keramaian yang menjadi sasaran empuk para pengemis yang diduga sindikat yang terorganisir tersebut.

Terkait mulai maraknya gepeng maupun anjal di kota Sampit, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kotim Wiyono, menanggapi telah melakukan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kotim, sebelum melakukan penertiban.

BACA JUGA:   TKD Gelar Silaturahmi dan Bukber Syukuran Kemenangan Prabowo-Gibran, Kalteng Tertinggi Ketiga Nasional

“Ini kita berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menindaklanjutinya,” kata Wiyono, saat dikonfirmasi media ini, Senin 13 November 2023.

Sementara itu, Kasatpol PP Kotim Muhammad Fuad Sidiq, melalui Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perundang – undangan Daerah Satpol PP Kotim Sugeng Riyanto, juga siap melakukan penertiban setelah saling koordinasi dengan Dinsos Kotim.

“Kita laporkan ke Dinsos dulu, biar saat kita amankan bisa langsung di proses. Dan memang dalam bulan-bulan ini kita akan melakukan operasi pekat,” jelasnya.

Sugeng mengimbau pada masyarakat Kotim, agar tidak mudah tertipu dengan penampilan para pengemis sehingga dengan mudah memberikan uang.

“Untuk menertibkan gepeng itu tugas kita semua, kita mengajak masyarakat agar tidak membiasakan memberi langsung uang ke pada pengemis,” tegas Sugeng.

BACA JUGA:   BPOM Sidak Sejumlah Minimarket di Sampit Hasilnya Semakin Membaik

Salah satu bentuk berpartisipasi agar tidak mengundang para pengemis datang ke Kota Sampit ini, jika ingin berbagi lebih baik menyalurkan ke organisasi sosial serta yayasan yang resmi seperti panti asuhan.

“Kami pernah menangkap gepeng dari luar daerah yang beroperasi di Sampit, dari pengakuannya tidak pernah mendapatkan uang receh, masyarakat Sampit memberi sedekah cukup besar,” ujar Sugeng.

“Jika satu orang saja bisa memberi Rp2.000 hingga Rp5.000, dikalikan dengan puluhan orang yang memberi mereka, penghasilan para pengemis tersebut hampir sama dengan tenaga kerja di luar negeri,” terangnya.

Pemerintah Kabupaten terus berupaya melakukan pencegahan, namun peran masyarakat juga sangat penting membantu menekan keberadaan pengemis di Kota Sampit.

”Dengan tidak memberikan uang kepada para pengemis, sudah sangat membantu menekan keberadaan mereka di Kota ini,” pungkasnya. (ilm)