SAMPIT – Proyek yang diduga kontroversial di kantor DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) menjelang akhir tahun terus dikebut, selain pembangunan smoking room, kali ini juga dibangun fotobooth senilai Rp189 juta di depan halaman kantor yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Sampit tersebut.
Proyek yang saat ini disorot masyarakat itu disebut-sebut tidak melalui proses perencanaan dan penganggaran di lembaga itu sendiri alias proyek siluman dari titipan oknum anggota dewan.
“Kurang tahu mengapa itu bisa lolos, seperti apa sebelumnya, mungkin ini proyek titipan oknum juga,” kata salah satu anggota yang tidak mau disebutkan namanya.
Salah satu anggota DPRD Kotim ini pun mengakui banyaknya proyek menjelang akhir tahun ini tidak diketahui dasarnya sebab sebelumnya tidak pernah ada penyampaian.
Proyek itu sendiri dikerjakan perusahaan CV Prima Hasta Mandiri dengan nilai kontrak Rp189 juta, sementara ruang merokok sebelumnya dikerjakan CV Satria Pejuang Daerah dengan nilai kontrak Rp189 juta.
Sekretariat DPRD Kotim juga akan merehab ruangan lobi DPRD yang sejatinya masih layak digunakan dengan anggaran sekitar Rp200 juta.
Kemudian rehab ruang komisi dengan nilai proyek Rp200 juta. Ditambah pembangunan zona parkir sebesar Rp200 juta. Paket itu dikerjakan CV Masden Jaya Saputra.
Ditambah lagi ada alokasi sekitar Rp200 juta untuk memelihara rumah dinas pimpinan DPRD yang selama ini tidak ditempati.
Kondisi rumah dinas yang terletak persisi di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kotim dan samping Rumah Jabatan Bupati Kotim tersebut kondisinya sangat tidak terawat.
Kemudian, anggaran sekitar Rp99 juta untuk pemeliharaan atap gedung wakil rakyat tersebut. Selain itu juga ada paket rehab ruang komisi I dengan nilai Rp189 juta yang dikerjakan CV Bangun Citra. Selain itu juga masih diguyur proyek lainnya yang ada di lingkungan secretariat DPRD Kotim.
Sekwan DPRD Kotim, Bima Eka Wardana enggan berkomentar menanggapi gencarnya pembangunan di lingkungan DPRD Kotim itu.
Namun, berdasarkan informasi, Sekretaris DPRD Kotim belakangan ini juga ditekan supaya tidak lagi berbicara soal anggaran di lembaga pasca terungkapnya anggaran yang fantastis di tahun anggaran 2024 ini.
“Saya tidak bisa komentar dulu,’kata Bima saat ditemui sebelumnya.
(Nardi)
