Tokoh Pemuda Soroti Jalan Sampit Samuda Banyak Lubang dan Rusak Parah, Kinerja Dewan Kotim Dipertanyakan

IST/BERITA SAMPIT- Kondisi Jalan Sampit Samuda yang rusak parah.

SAMPIT – Salah satu tokoh Pemuda Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Ridho mengungkapkan masih banyak titik di jalan Sampit Samuda yang berlubang dan rusak parah. Hal ini menurutnya menyulitkan dan membahayakan pengendara.

“Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Kotim khususnya inkamben yang terpilih di wilayah Dapil Kabupaten Kotim 3 sangat dipertanyakan masayarakat,” kata Ridho, Senin 20 November 2023.

Ia mempertanyakan kinerja mereka yang mendapatkan mandat dari masyarakat saat ini sebanyak tujuh kursi perwakilan itu, karena masih mirisnya kondisi infrastruktur sejumlah desa yang sangat memprihatinkan.

“Hal ini berdasarkan ketika saya pulang pergi Sampit – Samuda, kondisi jalan rusak, hal ini juga menyebabkan tidak maksimalnya pembangunan infrastruktur desa, bahkan sempat mendengar informasi tentang tertundanya dana desa, pembangunan yang harus dibagi untuk program yang sudah dipersentase atau yang di tentukan,” ujarnya.

Peran utama Anggota Dewan yang tugasnya sebagai legislatif daerah ini terutama yang domisilinya di wilayah selatan pun dinilai acuh tak acuh ketika mengendarai jalan lintas tersebut dan membiarkan rusak parah, seharusnya yang terpilih adalah mereka yang berul peduli dan berjuang untuk masyarakat.

BACA JUGA:   Kebakaran Lahan Kosong Gegerkan Warga usai berbuka Puasa

“Berangkat dari Sampit Samuda dengan jarak tempuh kurang lebih 45 kilometer, mengendarai sepeda motor, sudah tidak enak lagi melihat jalanan banyak sekali kolam renang kecil kecian yang di buat oleh alam di tengah jalan lintas yang tak pernah di sorot oleh Pemerintah kita,” ungkapnya.

Padahal jalan itu lintas provinsi dan sudah seharusnya di perbaiki titik kerusakan, jika itu kewenangan ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) anggota dewan harus berjuang ke Pemprov terhadap jalan tersebut, jangan hanya sering perjalanan dinas saja namun tidak ada hasilnya.

Bahkan dari titik Desa Jaya karet hingga Desa Jaya Kelapa dirinya menilai paling parah dan banyak lubang-lubangnya dan dalam sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.

BACA JUGA:   Sepekan setelah Ditemukan Mengapung di Sungai Mentaya, Jenazah Bayi Belum Dimakamkan

Banyak desa yang jalannya ditumpuk-tumpuk tanah biasa saja dengan swadaya masyarakat setempat masing-masing.

“Apa tidak bisa semenisasi, kenapa, apakah karena dana pemerintah terkuras atau sudah habis sehingga tidak bisa memperbaiki jalan di area selatan,” ujarnya.

Dirinya selaku pemuda Samuda mempertanyakan apakah persiapan proyek untuk Pemilu 2024 tidak ada lagi aspal tambalan yang sering dilakukan agar keselamatan masyarakat terjaga.

Diharapkan peran aktif anggota DPRD Kotim selaku wakil masyarakat, sepertinya di masa jabatannya yang menghitung bulan tidak ada progres pembangunan yang sangat efektif untuk berdampak ke masyarakat khususnya wilayah Kecamatan MHS, Mentaya Hilir Utara, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.

“Malah yang saya liat banyak bangunan yang terbengkalai tanpa ada perbaikan sama sekali selama lima tahun mereka menjabat jadi Anggota Dewan Kabupaten Kotim,” pungkasnya. (Nardi)