PALANGKA RAYA – Berbekal keahlian mendaur ulang kayu daur ulang, Petrus menjadi sosok seorang pengrajin industri alat makanan sumpit di Kota Palangka Raya, dirinya bisa menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi baik di Palangka Raya hingga memproduksi sumpit ke Luar Negeri.
Berawal dari hanya memiliki alat seadanya dalam memproduksi sumpit, namun itu tidak menyurut semangat Petrus untuk benar-benar menggeluti usahanya dari mendaur ulang kayu bekas menjadi bahan kerajinan sumpit dan benda lainya.
Melalui hasil karyanya ini, dan dengan keuletanya ia berhasil memproduksi olahan daur ulang kayu bekas menjadi beraneka macam sumpit dan peminatnya pun hingga dikenal di mana mana dan menjadi barang daya jual tinggi.
Menurut Petrus usahanya ini sudah di gelutinya selama 11 tahun, semenjak dia datang kesini dengan hanya memiliki peralatan seadanya dan dibantu hanya empat karyawan dan alhasil sampai saat ini telah memiliki 24 karyawan dan mesin pun sudah semakin memadai.
“Semua ini berkat kerja keras saya bersama karyawan saya, dan akhirnya bisa memiliki karyawan dan mesin yang bisa lebih banyak memproduksi alat sumpit maknan ini, meski bukan hanya sumpit, tetapi barang lain pun saya buat, namun yang paling menonjol di sini adalah sumpit,”ucapnya, Kamis (23/11/2023).
Banyak kendala, yang di hadapi dalam merintis bisnis, dari dianggap perizinan yang tidak dimiliki, bahan di anggap mengambil secara sembarangan, namun semua sangat jelas dan dibuktikan dengan dokumen dan bahan diambil dari agen yang jelas akhirnya bisnis banyak dikenal.
“Saya juga bangga bisa membut nama Kota Palangka Raya lebih di kenal orang dari luar dengan penghasil Sumpit makanan hingga ke Luar Negeri dan saya juga bangga hingga saat ini banyak bantuan dari pemerintah setempat untuk lebih mengembangkan produksi ini, ini pertanda pemerintah mendukung penuh usaha yang saya geluti,”ungkapnya.(yud)
