Penjabat Bupati Sukamara: Penanganan Penurunan Stunting Harus Interview Secara Konvergensi

ENN/BERITA SAMPIT - Pj Bupati Sukamara Kaspinor saat memberikan hadiah kepada balita pemenang Lomba Balita Indonesia tingkat kabupaten Sukamara

SUKAMARA – Penjabat Bupati Sukamara, Kaspinor mengatakan bahwa dalam upaya penurunan stunting diperlukan penyelenggaraan intervensi secara konvergensi yang melibatkan lintas sektor yang merupakan kunci keberhasilan penurunan stunting.

Hal itu diungkapkan Kaspinor saat membuka publikasi dan penandatanganan komitmen bersama penanganan stunting melalui Gangan Asam Kuning (Gerakan Bersama untuk Penurunan Stunting) tahun 2023 yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati, Jumat 1 Desember 2023.

“Sedangkan konvergensi adalah pendekatan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir terpadu dan bersama-sama,” kata Kaspinor.

Konvergensi penurunan samping memiliki delapan aksi yaitu analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan Bupati tentang peran desa, pembinaan kader KMP, sistem manajemen data (validasi stunting) pengukuran dan publikasi stunting serta review kinerja tahunan.

BACA JUGA:   Diskeptan Sukamara Kembali Gelar Pasar Penyeimbang

“Aksi konvergensi percepatan pada waktu bertujuan melihat keberhasilan intervensi yang dilakukan selama setahun serta merencanakan strategi penanggulangan stunting tahun berikutnya,” jelas Kaspinor.

Untuk prevalensi stunting tahun 2021 sebesar 24,7 persen dan Tahun 2022 preferensinya sebesar 21,8 persen mengalami penurunan 2,9 persen sedangkan di tahun 2023 masih menunggu hasil survei kesehatan Indonesia yang diharapkan terjadi penurunan juga sesuai target nasional tahun 2024.

BACA JUGA:   Sukseskan Program PPTPKH, Pj Bupati Sukamara Siapkan Beberapa Langkah

“Dilihat hasil prevalensi stunting tahun 2021 dibanding 2022 mengalami penurunan hal ini menunjukkan keberhasilan penanggulangan stunting di Sukamara selain itu, lomba balita yang diselenggarakan juga memperlihatkan kualitas balita dari semua aspek kesehatan dan psikologi,” terang Kaspinor.

“Dengan kegiatan LBI yang digelar rutin setiap tahun, diharapkan menjadi motivasi orang tua agar menjaga gizi dan kesehatan anak-anaknya sehingga tercipta generasi bebas stunting demi masa depan bangsa,” tukas Kaspinor. (enn)