Wilayah Pesisir Kalteng Rawan Terdampak Banjir ROB, Ini Kata Mukhtarudin

Ketua Bidang Penanganan Bencana Alam dan Sosial DPP Golkar Mukhtarudin.

JAKARTA– Sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah mulai dikepung banjir.
Seperti di Kabupaten Barito Utara curah hujan yang cukup tinggi membuat di kawasan Muara Lahei terdampak banjir.

Tak hanya rumah warga, fasilitas umum seperti jalan dan fasilitas pendidikan desa setempat pun terendam air. Membuat aktivitas menjadi terhambat.

Ketua Bidang Penanganan Bencana Alam dan Sosial DPP Golkar Mukhtarudin mengungkapkan bahwa berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, ada potensi cuaca ekstrem dan banjir rob di sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi terjadi sampai awal Desember 2023.

BACA JUGA:   Polri Siap Amankan Rumah Kosong Saat Periode Mudik Lebaran 2024

Mukharudin pun mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah, maupun lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD, dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan/BNPP untuk melakukan antisipasi.

“Dengan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem dan banjir rob di sejumlah wilayah Kalimantan Tengah,” tandas Mukhtarudin Senin 4 Desember 2023.

Anggota DPR RI Dapil Kalteng ini juga mendorong Pemerintah pusat, pemerintah daerah, berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, dan BNPP untuk bersinergi dalam menghadapi peningkatan curah hujan di tiap daerah.

BACA JUGA:   Mercy Barends Desak Kementerian ESDM Blacklist Pihak Ketiga Proyek PJUTS

Kendati demikian, pria asal Pangkalan Bun Kalteng ini meminta BMKG terus mengupdate perkembangan kondisi cuaca dan situasi terkini secara rutin.

Mukharudin berharap daerah-daerah yang rawan terdampak bencana agar menjadi prioritas mendapatkan bantuan dan dapat dilakukan penguatan infrastruktur, sarana, prasarana, hingga sumber daya manusia/SDM.

“Sehingga meminimalisir dampak dari bencana yang berpotensi terjadi, dengan memastikan titik rawan bencana jauh dari pemukiman masyarakat,” pungkas Mukhtarudin.

(adista)