Cuaca Ekstrem Sebabkan Produksi Bawang Merah di Sukamara Belum Maksimal

ENN/BERITA SAMPIT - Salah satu petani saat menjual hasil panen bawang merah kepada ASN Sukamara.

SUKAMARA – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sukamara, Dwi Harsini mengatakan bahwa produksi bawang merah yang merupakan hasil bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Provinsi (DTPHP) Kalimantan Tengah masih belum maksimal.

Dwi Harsini mengatakan bahwa dari 1,5 hektar bawang merah yang ditanam banyak yang terkena jamur atau moler, sehingga hanya menghasilkan bawang merah panen sebanyak 5 ton sampai 6 ton dari jumlah bibit sebanyak 1,8 ton.

“Bantuan dari Pemerintah Pusat melalui DTPHP Kalimantan Tengah seluas 10 hektar, namun kita taman secara bertahap dan pertama kita Taham di lahan seluas 1,5 hektar yang dikelola Poktan Karya Rukun Bersama Desa Pudu,” kata Dwi Harsini usai panen perdana bawang merah milik Poktan Karya Rukun Bersama Desa Pudu, Kecamatan Sukamara, Senin 22 Januari 2024.

BACA JUGA:   Lapas Sukamara Usulkan 65 Warga Binaan Mendapat Remisi Idul Fitri

“Memang untuk lahan 1,5 hektar ini, produksi bawang merah masih belum maksimal karena ke dala cuaca ekstrim dimana sebelumnya ada badai Elnino kemudian saat ini curah hujan cukup tinggi sehingga tanaman bawang merah sebagian ada yang terkena moler atau jamur,” ungkap Dwi Harsini.

Dwi Harsini menjelaskan di lahan pertanian Poktan Karya Rukun Bersama Desa Pudu selain menanam bawang merah juga ada cabai, terong, gambas dan beberapa komoditas sayuran lainnya.

BACA JUGA:   H Windu Subagio Tegaskan Tidak Akan Maju Pada Pilkada Sukamara 2024

“Untuk sayuran terong produksi cukup bagus, hasil panennya banyak sedangkan untuk cabai sudah mulai menanam lagi dan dipersiapkan untuk menjelang Ramadan,” terang Dwi Harsini.

Dengan adanya penanaman berbagai komoditas pangan tersebut, Dwi Harsini berharap saat menjelang Ramadan tahun ini, harga-harga kebutuhan pokok khususnya cabai, bawang dan sayuran tidak mengalami kenaikan harga.

“Semoga di pasar kita harga cabai bisa stabil karena untuk yang persiapan Ramadan nanti sudah siap panen,” tukas Dwi Harsini. (enn)