Jangan Golput, Anak Muda Ikut Menentukan Kemajuan Daerah

GUSTI/BERITA SAMPIT - Gusti Achmad Noor Selamat Caleg dari Partai Demokrat daerah pemilihan 2 Kotawaringin Barat.

PANGKALAN BUN – Caleg dari Partai Demokrat Dapil 2 Daerah Pemilihan Kotawaringin Barat (Kobar) meliputi Kecamatan Arut Selatan (Arsel) dan Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, mendorong anak muda jangan golput pada Pemilu 2024.

Gusti Acmad Noor Selamat Caleg dari Partai Demokrat,terus mendorong, partisipasi politik dari kaum muda pada pemilihan pileg 2024 mendatang.

“Saya juga pernah muda, mewakili anak muda dalam politik. Jadi ingin anak muda yang lain menggunakan hak politiknya pada pemilu nanti,,” katanya

Pria yang akrab disapa Om Gans ini pun sering mengundang anak-anak muda berbincang ringan dan mendiskusikan politik di kalangan muda.

“Daerah kita, Pangkalan Bun,Kotawaringin Barat butuh partisipasi kaum muda. Makanya, penting anak muda saling berkolaborasi,” ujarnya.

Di Kalteng Om Gans menyebutkan, pemilih pemula atau generasi milenial dalam pileg 2024 mendatang, jumlahnya cukup banyak separoh dari total pemilih

BACA JUGA:   Ketua MUI Kobar Prihatin, Iklan Judi Slot Online Membawa Salah Satu Nama Agama

“Artinya lebih dari setengah pemilih itu anak muda, jadi yang muda-muda jangan golput karena anak muda ikut menentukan kemana arah kemajuan daerah ini,” katanya.

Selain itu Om Gans meminta para generasi muda jangan mudah menjual suaranya pada (Money politik), hanya dengan uang Rp100 – 200 ribu, itu akan merusak menset pola pikir generasi muda ( pemula ) yang nanti akan menjadi budaya berpolitik dalam pesta demokrasi dan akan menggadaikan hak suaranya selama 5 tahun.

“Bila pendidikan politik di awali dengan kecurangan dan money politik maka ke depan pesta demokrasi ini hanya akan memberikan ruang bagi para calon wakil rakyat dan pemimpin yang memiliki kemampuan uang saja,” ujar Om Gans (Gusti Achmad)

BACA JUGA:   Pj Bupati Buka Ramadan Cup Mini Soccer R88 Bersama Siwo PWI Kobar

Om Gans mengajak, kalangan muda sadar penuh bahwa suara mereka memiliki arti meskipun mereka menjadi pemilih pemula, mereka akan merasa dengan memberikan suara mereka, mereka telah mengambil bagian dalam proses demokrasi. Ia pun mengajak, mengenali, dan menggali makna tentang politik.

“Ini juga bagian dari menyongsong Indonesia emas 2045, dimana masa itu anak-anak muda yang akan mendominasi Indonesia menjadi pemimpin di pusat maupun daerah,” ucapnya.

Gusti Achmat menyebut, bagi kalangan muda digitalisasi cukup berpengaruh terutama untuk kepentingan sosialisasi dan kampanye pemilu agar awareness anak muda dapat tercipta dengan pemikiran yang baik terhadap politik.

“Politik positif, menyenangkan dan tidak saling menyerang itu pasti didukung anak muda,” pungkas Gusti Achmad Noor Selamat. (Gusti/Man).