SMA IT Arafah Berinovasi Buat Paving dari Sampah Plastik

NARDI/BERITA SAMPIT- Siswa IT Arafah (baju putih) saat menunjukkan hasil karya mereka membuat paving dari limbah plastik.

SAMPIT – Siswa SMA Islam Terpadu (IT) Arafah mengikuti lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat inovasi alat yang dapat mencetak sampah plastik menjadi berbentuk paving yang dapat dimanfaatkan untuk halaman rumah.

Salah satu anggota tim SMA IT Arafah Akmal Tamroh menyampaikan latar belakang mereka membuat alat tersebut ingin mencari solusi terhadap sampah plastik yang semakin banyak menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Bisa diketahui bahwa sampah plastik semakin lama akan semakin menumpuk dan berhektar-hektar lahan dipakai untuk menampung sampah dari pemukiman masyarakat.

BACA JUGA:   Ciri-ciri Korban Tenggelam di Desa Luwuk Bunter Diketahui Asal Daerah Timur

“Ini merupakan solusi atas sampah plastik yang makin banyak dihasilkan dari rumah tangga dan permukiman, dan semakin menumpuk,” ungkapnya.

Kemudian berinisiatif membuat material bangunan dengan bahan baku sampah plastik, cara pembuatannya sampah plastik dikumpulkan, kemudian di bakar dalam cetakan,kemudian di press agar semakin padat..

“Pembakaran bisa menggunakan kayu bakar atau dengan kompor, tidak hanya paving saja, namun bisa dibuat cetakan sesuai bentuk yang diinginkan,” ungkapnya.

Untuk produksi dengan jumlah banyak perlu nanti dikembangkan lagi dengan menggunakan mesin pembakaran khusus.

BACA JUGA:   Namanya Masuk Bursa Calon Bupati Kotim,  Siyono: Saya Berdoa Harati Dua Periode

Dirinya berharap agar karya mereka bisa dilirik pemerintah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menjadi solusi terhadap sampah-sampah plastik yang ada di Kotim untuk menjadi bernilai guna.

Adapun anggota tim lainnya yaitu Alfandi Fikri dan A Syahrian Febrio, dengan guru pembimbing Wawan.

Sementara itu Guru Pembimbing Wawan menambahkan kegiatan lomba TTG sebagai proses siswa belajar mencari solusi suatu masalah, hingga dapat bernilai ekonomi.

“Memanfaatkan barang bekas hingga menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai ekonomi, diharapkan nisa dilirik pemerintah sebagai solusi permasalahan sampah plastik di Kotim,” pungkasnya. (Nardi)