Lomba Teknologi Tepat Guna: SMP Satap 2 Baamang Kotim Membuat Mesin Penetas Telur dari Limbah Kulkas

NARDI/ BERITA SAMPIT- Kepala SMP Satap 2 Baamang Noordiana saat menunjukkan mesin penetas telur dari limbah kulkas.

SAMPIT – SMP Negeri Satu Atap (Satap) 2 Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat alat penetasan telur terbuat dari limbah kulkas bekas, diberi alat pengukur dan pengatur suhu, nantinya telur yang ditaruh didalamnya akan menetas 21 hari.

Mereka kemudian berhasil meraih meraih Juara Harapan I dalam lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Kotim, Selasa 5 Maret 2024.

Kepala SMP Negeri 1 Satap Baamang Noordiana menyampaikan suhu dalam kulkas berada di 38 derajat celcius, untuk menjaga telur agar bisa menetas.

Cara kerjanya yaitu adanya alat pengukur suhu dan mesin pemanas, ketika menyentuh angka 38 derajat akan mati otomatis, kemudian akan menyala lagi menjaga kestabilan di angka 38 derajat celcius, alat ini menggunakan daya 33 watt.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Sampaikan Laporan LKPJ Anggaran 2023 dalam Rapat Paripurna

Diketahui bahwa telur ayam memerlukan suhu antara 35,3 sampai 40.5 derajat celcius dengan kelembaban dalam mesin berkisar antara 60-70 persen untuk menetas.

“Memang masih ada kekurangan dalam mesin ini yaitu telur didalam harus di balik posisinya setiap empat jam, agar suhu bisa merata ke telur tersebut,” ungkapnya.

Kedepan agar bisa dikembangkan dengan suhu yang stabil bisa merata keseluruh telur sehingga tak perlu dibalik atau ada alat tambahan pembalik otomatis.

BACA JUGA:   Sejumlah Jalan di Kecamatan Mentaya Hulu Kembali Alami Rusak Parah Akibat Dilintasi Mobil TBS Melebihi Beban

Untuk bahan bakunya sendiri memerlukan kulkas bekas yang banyak ditemukan di tempat pembuangan akhir atau di tempat servis kulkas yang sudah rusak dan tak bisa dipakai.

“Biasanya ada beberapa kulkas bekas yang tidak bisa dipakai lagi, maka bisa dimanfaatkan untuk membuat alat penetas telur,” pungkasnya.

Selain itu ia menyebutkan kulkas bekas bisa digunakan sebagai tempat penyimpan ikan beku untuk berjualan. (Nardi)