Fakta Kecelakaan di Jalan Trans Kalimantan Km 7 Nanga Bulik: Bus Overkapasitas, Truck CPO Bermuatan 1200 Ugal-Ugalan

ANDRE/BERITA SAMPIT : Kondisi Bus sekolah yang hancur di bagian depan.

NANGA BULIK – Fakta truck CPO menabrak Bus sekolah yang mengalami kecelakaan di jalan Trans Kalimantan km 7 Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Selasa 5 Maret 2023 lalu, ternyata melebihi kapasitas penumpang dan Truck CPO bermuatan 1200 Ton menyalip

Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono mengatakan, melihat jumlah korban yang begitu banyak, bisa disimpulkan bus pelayanan antarjemput anak karyawan yang sekolah ke Nanga Bulik itu overkapasitas.

Dari jumlah bangku yang tersedia, kapasitasnya hanya 34 kursi. Namun, justru diisi 53 orang.

“Saat ditanya, alasannya karena bus yang satunya rusak, sehingga siswanya dijadikan dalam satu bus. Lah, kenapa jumlah korbannya terlihat sangat banyak,” katanya, Rabu 7 Maret 2024

BACA JUGA:   Pasar Murah Langkah Strategis Menekan Inflasi Selama Ramadan dan Idul Fitri

Melihat pengakuan pihak perusahaan yang terlihat mengabaikan kapasitas alat transportasi, pihaknya akan segera melakukan gelar perkara terkait langkah hukum yang akan dilakukan.

Proses hukum kemungkinan tidak hanya terhadap sopir, tapi juga perusahaan yang menaunginya. Untuk jumlah korban, totalnya 53 orang, termasuk sopir dan kernet.

Sebanyak delapan orang masih menjalani rawat inap karena luka berat dan dua di antaranya harus menjalani operasi. Korban lainnya hanya luka ringan dan rawat jalan.

“Barang bukti sudah diamankan. Anggota kami juga telah melakukan olah TKP, serta meminta keterangan para saksi. Jadi, sekarang masih proses penyidikan,” katanya.

BACA JUGA:   Operasi Pasar Murah, Upaya Pemkab Lamandau dalam Mengendalikan Inflasi

Truk tangki CPO hijau yang diamankan di seberang Kantor Satlantas Lamandau itu terlihat masih baru, namun bagian depan ringsek dan kaca pecah.

Kondisi bus lebih parah. Kaca bagian depan pecah, kap depan ringsek masuk ke dalam, dan hampir semua kursi penumpang tercabut dari tempatnya.

Bronto mengimbau perusahaan di Lamandau yang memiliki dan menyediakan angkutan penumpang, baik karyawan maupun anak sekolah, agar benar-benar memperhatikan keselamatan penumpang dan pengemudi.

“Jangan overkapasitas. Jika kapasitas hanya 25 atau 30 penumpang, isilah sesuai tempat duduk yang tersedia, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat meminimalisir jumlah korban jiwa,” katanya. (Andre)