Korban Tenggelam di Luwuk Bunter Cempaga Ditemukan

IST/BERITA SAMPIT- Camat Cempaga Ady Candra (baju merah) saat dilokasi bersama tim SAR Gabungan menemukan korban tenggelam.

SAMPIT – Korban tenggelam di sungai Desa Luwuk Bunter Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Senin 11 Maret 2024, sekitar pukul 06.20 WIB.

“Korban sudah ditemukan, sekitar pukul 06.20 pagi,” kata Camat Cempaga Ady Candra saat dikonfirmasi.

Ia menyampaikan kemudian dilakukan pemeriksaan mayat oleh Puskesmas Cempaga lalu dibawa oleh Ambulan Dompet Peduli ke Sampit untuk ditempatkan di kamar jenazah.

“Korban bukan warga Cempaga dan masih belum ditemukan identitas, penanganan lebih lanjutnya ditangani oleh Polsek Cempaga,” ungkapnya.

Diketahui bahwa Tim SAR Gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan jarak kurang lebih 10 meter dari lokasi korban terjun dan selanjutnya korban dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan Ambulan.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Raih Predikat Sangat Baik Terkait Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2023

Dengan ditemukannya korban maka operasi tim SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup, kemudian seluruh tim SAR gabungan kembali ke kesatuannya masing – masing.

Tim SAR gabungan dan warga berjibaku mencari korban sejak jatuh pada pukul 17.00 WIB Sabtu 9 Maret 2024 kemarin.

Kepala BPBD Kotim mengungkap ciri-ciri korban berdasarkan keterangan warga desa setempat yang sempat melakukan interaksi dengan korban sebelum dikatakan tenggelam.

“Berdasarkan informasi dari warga setempat badannya agak berisi rambut ikal warna kulit coklat kalau melihat dari ciri-cirinya diperkiraan orang dari daerah-daerah timur,” ujar Kepala BPBD Kotim, Multazam, Minggu 10 Maret 2024.

Lanjut Multazam, Korban tenggelam dengan pakaian lengkap menggunakan celana jeans dan pakaiannya berwarna biru, orangnya tinggi kurang lebih sekitar 165-170 cm.

BACA JUGA:   Sampit Kembali Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 6,0

Berdasarkan informasi yang beredar bahwa korban sengaja menceburkan diri ke sungai dan tidak bisa berenang, lalu tenggelam, kemudian dilakukan pencarian dengan pengamanan terbatas karena Sungai Cempaga cukup lebar.

BPBD bersama dengan Basarnas dan Relawan PMI Sampit dan masyarakat setempat yang ikut melakukan melakukan pencarian secara bersama- sama namu hingga sore ini belum ditemukan.

Ada tiga unit perahu karet juga standby di sana milik Basarnas, BPBD dan Tim RTB Sampit, ada banyak yang berperan di lapangan dan berharap pencarian ini dapat segera menemukan,” jelasnya.

Sungai Cempaga yang cukup lebar menjadi kendala dan lokasi tenggelamnya sampai ke muara sungai kurang lebih sekitar lima kilometer, ditambah lagi banyak belokan, dan kedalaman hampir 30 meter. (Nardi)