Kodim 1019 Katingan Lakukan Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial

BITRO/BERITASAMPIT - Kodam XII/Tanjungpura melakukan pembinaan komunikasi cegah konflik socials di wilayah Kodim 1019 Katingan di Aula Kodim 1019/Katingan, Kamis 28 Maret 2024.

KASONGAN – Komando Daerah Militer (Kodam) XII/Tanjungpura melakukan komunikasi cegah konflik sosial di wilayah Kodim 1019 Katingan dengan pihak pemerintah daerah, stakeholder, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, organisasi masyarakat (ormas) yang berjumlah 70 orang dilaksanakan di Aula Kodim 1019/ Katingan, Kamis 28 Maret 2024.

“Kami dari tim TNI AD di turunkan untuk masuk ke daerah-daerah yang pernah terjadi sejarah konflik sosial dan mengundang semua pihak agar tidak kembali lagi,”ungkap Pamen Mabesad TNI AD Kolonel Inf Abdul Rahmad Said.

BACA JUGA:   Sekda Sampaikan Pidato Pengantar Bupati Katingan ke DPRD Terkait LKPI Tahun Anggaran 2023

Kegiatan tersebut mengundang seluruh stakeholder, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, organisasi masyarakat (ormas) dan lainnya melaksanakan dialog, diskusi dan komunikasi agar konflik tidak terjadi lagi.

“Karena kalau sudah terjadi konflik maka dampaknya sangat luar biasa merugikan orang banyak dan semua pihak,” ucapnya

Sementara itu dirinya mengungkapkan bahwa di Kabupaten Katingan ini tidak pernah terjadi konflik sosial, semoga tidak ada konflik dan mengapresiasi semua pihak sudah maksimalkan untuk berusaha dan berkomitmen mencegah konflik terjadi lagi.

BACA JUGA:   Masyarakat Keluhkan Kehabisan Pertalite di SPBU Buntut Bali, Dugaan Warga BBM Subsidi Diselewengkan

Dia juga menyebutkan bahwa penyebab konflik biasanya karena ketidakmampuan dalam menerima perbedaan antar masyarakat, perasaan iri, dengki dan terhadap apa yang diraih seseorang atau golongan tertentu.

Padahal manusia diciptakan memang berbeda-beda sehingga harusnya bisa saling menerima satu sam lainnya.

Sehingga sangatlah penting peran tokoh agama, serta tokoh masyarakat sangat penting untuk memberikan pemahaman serta edukasi bahwa perbedaan adalah hal yang wajar dan semua bisa saling menerima dalam kerukunan hidup bermasyarakat.

(Bitro)