Pengamat Sampaikan Penyebab Mahalnya Tiket Pesawat di Kotim

IST/BERITA SAMPIT- Pengamat penerbangan Muhammad Nurya.

SAMPIT – Banyak orang mengeluh mahalnya harga tiket pesawat domestik dari dan ke Bandara H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)

“Walhasil, banyak yang memilih alternatif untuk berpergian ke luar kota melalui Kabupaten tetangga contoh Pangkalan Bun,” kata pengamat penerbangan Muhammad Nurya, Sabtu 30 Maret 2024.

Ia menyampaikan Pangkalan Bun yang saat ini banyak maskapai yang menerbangi Bandara Iskandar sehingga membuat harga tiket kompetitif yaitu relatif murah, selain itu yang juga menjadi alternatif adalah melalui Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Palangkaraya.

“Sementara harga tiket di Sampit sendiri sangat mahal, dibandingkan perjalanan ke luar negeri bisa mendapatkan biaya perjalanan yang lebih murah,” ungkapnya.

Ia menyebutkan harga tiket pesawat mahal disebabkan oleh beberapa faktor, meliputi maskapai yang sebelumnya menerbangi Bandara H Asan tidak lagi menerbangi bandara kebanggaan masyarakat Kotim ini.

BACA JUGA:   Jalan Rusak di Desa Tanjung, Bawan dan Kuayan Mulai Diperbaikan

Sebut saja salah satunya maskapai Citilink (Garuda Indonesia Group) dan maskapai yang ada saat ini pun mengurangi frekuensi penerbangannya.

Wings Air rute Surabaya-Sampit atau sebaliknya sebelumnya melakukan Daily Flight, namum saat ini dihari-hari tertentu saja diterbangi perbulannya.

“Begitu pula NAM Air rute Jakarta-Sampit, ini membuat maskapai melakukan bebas menetapkan harga di masing-masing rute tujuan, tidak adanya persaingan secara sehat disini,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut ia menegaskan pihak dinas terkait wajib melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan maskapai yang ada saat ini guna mencari solusi persoalan frekuensi penerbangan juga harga tiket yang semakin melambung tinggi.

“Dengan tujuan segala kemungkinan untuk menurunkan harga tiket dari dan ke Bandara H Asan Sampit. Juga dinas terkait dapat mengundang maskapai lainnya untuk membentangkan sayapnya di Bandara H Asan Sampit,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Fajrurahman Sosok yang Patut Diperhitungkan di Pilkada Kotim

Hal lain yang juga menjadi solusi yaitu masyarakat menunggu pergerakan pemerintah untuk melakukan overlay terhadap runway Bandara H Asan yang saat ini hanya 2.060 meter, ini juga membuat maskapai-maskapai dengan Armada besar sekelas Airbus 320 dan Boeing737 800/900 Next Generation tidak dapat mendarat.

“Terkait ini saya akui aspirasi soal mahalnya tiket pesawat domestik yang bahkan melampaui harga yang ada sebelumnya, ini telah dikeluhkan selama lebih dari tiga tahun, ini jelas sangat berdampak buruk bagi semua sektor di Kabupaten Kotim,” imbuhnya.

Ia menambahkan masyarakat hanya bisa bersabar menanti pergerakan pemerintah yang mungkin tengah berkoordinasi dengan pihak luar untuk menyelesaikan persoalan agar harga tiket pesawat lebih terjangkau sehingga mendapat respon positif dari masyarakat Kotim. (Nardi)