Masalah Abrasi Pantai Ujung Pandaran Jangan Dibiarkan Berlarut-Larut

IST/BERITA SAMPIT - Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Dadang H. Syamsu.

SAMPIT – Masalah abrasi yang menggerus pantai ujung pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tak henti-hentinya menjadi sorotan DPRD Kotim, yang meminta Pemerintah Daerah Kotim harus cepat bertindak mengatasinya.

Ironisnya, selain perkampungan penduduk yang telah menjadi korban abrasi, kini lokasi makam Kubah salah satu kawasan wisata religius di pantai ujung pandaran tersebut juga terancam keberadaannya.

Bahkan musala yang tak jauh dari makam itu, sebagian telah ambruk akibat tergerus abrasi. Jika permasalahan ini tidak secepatnya ditangani, tidak menutup kemungkinan kawasan wisata religius di pantai kebanggaan Bumi Baharing Hurung ini akan tinggal kenangan.

BACA JUGA:   Dishub Diminta Kaji Ulang Andalalin Pengelola Parkir SPBU Km 8 Sampit

“Harus segera di atensi oleh Pemda, jangan dibiarkan berlarut-larut mengingat ini adalah fasilitas ibadah untuk wisata religi,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Dadang H Syamsu, Senin 8 Februari 2021.

Ia menambahkan, penanganan masalah abrasi dengan memasang tanggul pemecah ombak harus dijadikan salah satu program pembangunan Pemkab Kotim. Sebab, bagaimana pun keinginan menjadikan Kotim sebagai daerah wisata tidak akan terwujud jika masalah abrasi ini tidak diatasi dengan serius.

BACA JUGA:   Kerusakan Jalan di Mentaya Hulu, DPRD Kotim: 2025 Akan Diperbaiki

“Jika tidak ditangani dengan cermat, aset wisata yang ada di pantai itu akan terancam habis tergerus abrasi,” tandasnya. (Cha/beritasampit.co.id).