RSUD Ulin Banjarmasin Kembangkan Inovasi Alat Bantu Pernapasan Bayi

Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA memberikan pengarahan terkait upaya pengembangan inovasi alat bantu pernapasan bayu yang baru lahir.;//sumber, foto:_Antaranews Kalsel/Istimewa.

BANJARMASIN – Sebagai upaya menurunkan angka kematian bayi yang baru dilahirkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), mengembangkan alat bantu pernapasan bayi.

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, mengatakan, mendukung penuh karya tim RSUD Ulin untuk mengembangkan inovasi alat bantu pernapasan bayi baru lahir atau disebut Babies Respiratory Distress Recovery Device (Bird).

Dilansir dari Antara, Tim RSUD Ulin kembali mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) 2021 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Inovasi Babies Respiratory Distress Recovery Device (Bird) atau alat bantu pernapasan bayi baru lahir kembali menjadi andalan Pemprov Kalsel dalam mengikuti ajang KIPP 2021.

Tim RSUD Ulin Banjarmasin telah mengembangkan Bird menjadi lebih mumpuni dengan menambahkan fitur agar okisgen yang dikeluarkan menjadi hangat, sesuai dengan suhu tubuh bayi.

“Kami support penuh tim ini, sehingga dapat membawa nama harum Pemprov Kalsel,” kata Safrizal, usai menerima tim RSUD Ulin di Kantor Setda Prov Kalsel.

Menurutnya, inovasi Bird ini layak untuk mengikuti kompetisi di tingkat nasional, karena memiliki kriteria seperti pembaruan, efektiif replikasi, dan keberlanjutan.

Safrizal mengatakan, penggunaan Bird ini terbukti mampu menurunkan angka kematian bayi karena gawat nafas dari 14,92 persen di tahun 2018 menjadi 3,9 persen di tahun 2019.

Menurut dia, Bird telah diimplementasikan di beberapa rumah sakit fasilitas kesehatan dan rumah sakit seperti di Kabupaten Kota seperti Banjar, Tanah Laut, Tabalong, Hulu Sungai Utara dan Banjarmasin.

Safrizal berharap, inovasi Bird dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi dengan menggandeng pihak swasta seperti Maspion.

Direktur RSUD Ulin, Suciati, mengatakan pihaknya mendapat undangan khusus dari Kemenpan RB untuk mengikuti KIPP 2021.

Menurutnya, inovasi Bird telah masuk dalam daftar Top 40 Inovasi Pelayanan Publik pada tahun 2018.

Disampaikannya, ke depan RSUD bakal menggandeng perusahaan Maspion dalam pengembangannya. Saat ini menurutnya, kemasan Bird masih sederhana sehingga perlu dikembangkan.

“Kita berharap bisa juara, namun tentu perlu ada pengembangan-pengembangannya seperti arahan Bapak Pj Gubernur, dengan menggandeng Maspion,” katanya

(BS-65/beritasampit.co.id)