Petani Padi Desa Rawa Sari Terancam Gagal Panen, Penyuluh Malas Turun, Tanaman Digasak Ulat Gerayak

CEK LAPANGAN : IST/BERITA SAMPIT - Kades Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, Kotim, Kalteng saat mengecek lahan pertanian padi yang diserang ulat gerayak atau penggerek padi.

SAMPIT – Petani padi di Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), terancam gagal panen. Penyebabnya, masa tanam April-September (Asep) sudah diserang hama ulat gerayak. Disamping itu, minimnya penyuluh lapangan memberikan solusi.

“Tanaman padi musim tanam Asep terkena serangan ulat gerayak atau ulat penggerek batang padi,” ujar Kepala Desa Rawa Sari Sigit Pranoto kepada wartawan media siber beritasampit.co.id, Senin 24 Mei 2021.

BACA JUGA:   Anggaran Rp9 Miliar Disiapkan Untuk Pembangunan Jalan Pulau Hanaut ke Seranau

Yang sangat disayangkan, menurutnya, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) wilayah Desa Rawa Sari sudah sejak lama tidak pernah turun lapangan.

Hal itu sudah jelas sangat berdampak pada petani padi selama ini, lanjutnya, yang ingin mencari solusi bagaimana cara mengatasi berbagai serangan hama salah satunya, ulat gerayak tersebut.

“Banyak keluhan para petani tidak tersalurkan karena kurang efektifnya penyuluh lapangan,” ucap Sigit mewakili petani padi.

BACA JUGA:   Berbagi di Bulan Ramadhan, HIMPAUDI Kotim Salurkan Bantuan Untuk Anak Yatim dan Lansia

Disamping itu, tambahnya, ketersediaan obat-obatan bahkan pupuk bersubsidi di tingkat petani nyaris tidak terpenuhi dengan baik, sehingga para petani merasa kebingungan untuk melanjutkan pemeliharaan tanaman padi hingga panen nanti. (ifin/beritasampit.co.id).