Pemda Katingan Minta Bantuan BPBD Provinsi Tangani Banjir

KAWIT/BERITA SAMPIT - Wakil Bupati Katingan saat memimpin rapat terkait kondisi banjir dan perkembangan kasus Covid-19 di Katingan.

KASONGAN – Tiga kecamatan di Kabupaten Katingan dinilai rawan banjir. Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Katingan meminta bantuan BPBD Provinsi.

Kepala BPBD Katingan, Roby mengatakan, sejak Agustus 2022 hingga Oktober, Pemerintah Kabupaten Katingan telah menetapkan status siaga sebanyak tiga kali. Itu kata dia, di luar status siaga banjir.

“Pemda kembali menetapkan status tanggap darurat untuk tiga kecamatan melihat curah hujan saat ini. Meski tidak menentu, namun intensitasnya sangat tinggi, makanya beberapa desa, di tiga kecamatan terendam banjir,”ucap Kepala BPBD Katingan Roby, saat ditemui awak media usai mengikuti rapat di ruang Rapat Bupati Katingan, Jumat 7 Oktober 2022.

Tiga kecamatan yang dijadikan status tanggap darurat yaitu Katingan Hilir, Kamipang dan Tasik Payawan.

“Tiga kecamatan ini, akan tetap tanggap darurat, walaupun ada desa seperti di Katingan Hilir, yang dampak banjir tidak ada, namun desa-desa lain kena juga,” imbuhnya.

Roby mengakui, banjir yang selama ini terjadi di Kabupaten Katingan berawal dari Hulu Utara, sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, tentu akan menyebabkan banjir di bagian hilir yang diawali dengan Kecamatan Katingan Tengah. Meski begitu, tambahnya, kondisi banjir cepat surut apabila curahan hujan bagian tengah dan hilir tidak meningkat.

“Terutama di Kecamatan Katingan Tengah, Desa Samba Bakumpai, desa ini paling sering banjir dengan ketinggian air yang cukup tinggi, namun kalau tidak ada hujan, airnya cepat surut,”pungkasnya.

Roby berharap, Pemerintah Provinsi dapat membantu pemerintah Kabupaten Katingan dalam mengatasi kondisi banjir yang ada.

(Kawit)