SUKAMARA – Fenomena air sungai Jelai yang berubah warna menjadi hijau dan bening membuat banyak ikan milik petambak di sepanjang bantaran sungai mati.
Kematian ikan-ikan tambak dalam tiga hari terakhir membuat banyak petambak merugi hingga ratusan juta.
Lamran salah satu petambak di bantaran sungai Jelai mengatakan bahwa perkiraan kerugian akibat kemarian ikan tambak miliknya bisa mencapai Rp 100-200 juta.
“Dari pengalaman 2016 saya sempat rugi hampir Rp 120 juta, itu kerugian yang terbesar akibat fenomena perubahan warna air ini, jumlah kerugian tersebut belum belum bisa tergantikan hingga sekarang malah menjadi beban hutang,” ujar Lamran, Jumat (11/10/2019).
Jika kondisi ini terus berlarut maka akan membahayakan usaha tambak di Sukamara mengingat pasokan ikan saat ini bergantung pada nelayan dan patani tambak ikan.
Lamran yang memiliki 28 tambak ikan yang tersebar di Sungai Jelai, terpaksa memanen 6 tambak ikan lebih awal untuk mengurangi kerugian akibat ikan yang mati mendadak.
“Masih ada 22 tambak lagi yang berisi bibit ikan berukuran kecil hingga sedang yang terancam mati sia-sia akibat perubahan warna air sungai Jelai ini,” jelas Lamran. (beritasampit.co.id)