Soal Pindah Ibu Kota, Mendagri: Jokowi Ingin Hapuskan Istilah Jawa Sentris

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Dok: Istimewa

JAKARTA— Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa ada alasan mendasar rencana Presiden Joko Widodo untuk pemindahan ibukota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

Kata Tjahjo salah satunya yakni berkenaan dengan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga hal itu juga akan menghapuskan istilah Jawa Sentris.

“Jokowi ingin menghapuskan istilah Jawa sentris dengan cara menggenjot kontribusi ekonomi dan percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia di seluruh wilayah negara kita,” tutur Tjahjo, Senin, (14/10/2019).

BACA JUGA:   Harus Ada Perencanaan Matang Generasi Muda Menghadapi Era Bonus Demografi

Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2015 menyebutkan, sebesar 56,56 persen masyarakat Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sementara di pulau lainnya, persentasenya kurang dari 10 persen, kecuali pulau Sumatera.

“Dari data tersebut terlihat beban Pulau yang kian berat juga menjadi salah satu alasan pemindahan ibu kota,” tandas Tjahjo.

Politikus PDI Perjuangan itu bilang jika dilihat kontribusi ekonomi di pulau-pulau terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia atau domestik bruto sangat mendominasi Jawa, sementara pulau lainnya jauh tertinggal.

BACA JUGA:   Mukhtarudin: Capaian Target Net Zero Emission 2060 Tidak Boleh Tergelincir

“Jadi, itulah salah satu kebijakan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibukota negara tersebut,” pungkas Tjahjo Kumolo.

(dis/beritasampit.co.id)