Rentenir di Kobar Semakin Marak : KTP Difoto Pakai HP, 5 Menit Uang Dapat Rp 1 Juta

Editor : Maulana Kawit

PANGKALAN BUN – Usaha Pinjaman uang tidak resmi dengan suku bunga yang tinggi kini di Kabupaten Kobar nampaknya semakin marak.

Sasaran para rentenir ini pada umumnya para pedagang kecil yang buka kios, warung, toko kelontong dipinggir jalan raya, termasuk penjual Baso dan Pentol.

Seperti diungkapkan salah seorang pemuda berinisial (SY) saat dibincangi beritasampit disebuah warung makan Jalan HM Rafii Pangkalan Bun. Jumat (25/10/2019)

”Kalau meminjamkan uang kepada yang jualan dipinggir jalan raya mudah untuk menagihnya Pak,” ungkapnya.

Bahkan SY sempat menawarkan pinjaman kepada beritasampit. Persyaratannya pun terbilang mudah dan tidak rumit. Meski sebenarnya salah satu strategi memikat para korban untuk meminjam uang dengan bunga yang cukup tinggi.

“Bapak buka kios kah atau warung, boleh pak kalau mau pinjam tinggal KTP Bapak saya foto pakai HP, 5 menit uang Rp 1 juta langsung Bapak terima,” ujar SY, menawarkan ke beritasampit.

BACA JUGA:   Pelaku UMKM Alun-Alun Istana Kuning Penuh Ceria Bagikan Takjil Ramadan

Mengenai proses pembayaran bila pinjam Rp 1 juta, selama satu bulan harus mengembalikan Rp 1.200.000,-

“Jadi sehari, Bapak harus setor kepada saya Rp 40.000,- kalau sehari tidak bayar besoknya harus bayar Rp 80.000,” imbuh SY.

Menurut SY, setiap hari dirinya harus menagih 130 para pedagang yang ada di pinggir jalan raya, dari mulai sejumlah jalan raya yang ada di Kota Pangkalan Bun, sampai jalan raya arah Pangkalan Lada- Sampit sekitar KM 32.

“Upah dari koperasi, dari bunga nasabah untuk koperasi 40 persen saya dapat 60 persen. Jadi kalau 1 bulan dapat bunga Rp 2.600.000, disetorkan ke koprasi 40 persen,” aku SY.

BACA JUGA:   Antisipasi Praktik Curang, Satreskrim Polres Kobar Cek Tiga SPBU

Melihat fenomena sosial tersebut, Handoyo salah seorang pengamat ekonomi di Pangkalan Bun mengatakan, begitulah cara rentenir membujuk para korban.

“Nah itulah rentenir yang berkedok koprasi, memberikan pinjaman dengan begitu mudahnya, 1 jam bisa cair dengan jaminan permanennya cukup sebuah warung makan atau kios dan toko,” ujar Handoyo.

Ditambahkan Handoyo, yang juga memiliki sebuah toko sembako kecil katanya sering didatangi anak-anak muda yang mau minjamkan uang.

”Memang sasaran rentenir itu para pedagang, pemilik toko, warung makan, karena sipeminjam kalau ditagih tiap hari tidak terasa fan juga memang sulit diberantasnya, karena sipeminjam malas untuk melaporkan ke yang bewajib,” pungkas Handoyo.

(Man/beritasampit).