Metode Pengambilan Darah Jari Digunakan Untuk Ketahui Penularan Kaki Gajah

Survei : ENN/BS - Petugas Dinas Kesehatan Sukamara saat mengambil sampel darah siswa kelas 1 dan 2 disalah satu SD di Sukamara.

SUKAMARA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara, Achmad Yani menjelaskan metode survei evaluasi filariasis atau penyakit kaki gajah pada siswa kelas 1 dan 2 SD/MI dilakukan dengan cara pengambilan darah jari.

Pengambilan darah jari tersebut menggunakan Brugia Rapid Test untuk melihat kandungan Cacing Filaria penyebab kaki gajah.

“Pengambilan sampel darah jari pada siswa kelas 1 dan 2 itu juga untuk mengetahui masih ada atau tidaknya penularan Filariasis sesudah paling sedikit 5 tahun kegiatan pengobatan massal atau POPM Filariasis dilakukan,” terang Achmad Yani, Kamis (12/12/2019).

BACA JUGA:   Amankan Pasokan dan Harga Pangan, Pemkab Sukamara Gelar Pasar Murah 

Pengobatan massal Filariasis di Kabupaten Sukamara yang sudah dilakukan sejak tahun 2011 sampai dengan 2016 dan survei evaluasi penularan Filariasis TAS II terhadap siswa Kelas 1 dan Kelas 2 SD/MI untuk melihat keberhasilan pengobatan massal tersebut.

Achmad Yani mengatakan ada 30 sekolah SD MI di seluruh Kabupaten Sukamara selama sepuluh hari survei eliminasi filariasis mulai tanggal 28 Desember sampai 7 Desember 2019.

BACA JUGA:   Pemkab Sukamara Salurkan Bansos CPP dan BLT-DD di Kecamatan Pantai Lunci

“Kami melakukan eliminasi filariasis ini di 30 SD/MI terpilih yang sudah ditentukan oleh Kemenkes RI secara acak,” tukas Achmad Yani. (enn/beritasampit.co.id)