Editor : Maulana Kawit
SAMPIT – Sekitar tiga bulan lagi atau awal Maret 2020, Haul Syekh KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul ke-15 akan digelar.
Diprediksi jemaah yang hadir akan semakin bertambah, karena kecintaan mereka terhadap ulama kharismatik yang mampu menghidupkan kecintaan kepada Baginda Rasulullah SAW tersebut.
Banyaknya jemaah dan antusias masyarakat mengadiri kegiatan ini membuat panitia dan para relawan serta masyarakat sibuk menyiapkan segala sesuatunya.
Bukan saja di sekitar kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Gaung Haul Akbar ini sudah menyebar hingga ke pelosok negeri ini, khususnya di kalangan kaum muslimin.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, panitia pelaksana dalam hal ini Posko Induk Sekumpul, Musholla Ar Raudhah, melalui website resminya, mengeluarkan pernyataan sikap serta imbauan untuk seluruh lapisan masyarakat.
Dalam imbauan tersebut dinyatakan, bahwa kegiatan Haul Abah Guru Sekumpul tidak pernah meminta atau melakukan penggalangan dana atau barang apapun, baik berupa sumbangan langsung maupun lewat media sosial dengan cara seperti mengedarkan proposal, amplop, celengan, rekening bank atau lainnya, baik yang mengatasnamakan petugas, relawan, pelaksana maupun panitia haul.
Selanjutnya, bagi yang ingin berpartisipasi dengan kegiatan haul ini, tidak dibenarkan melakukan penggalangan dana maupun meminta barang apapun bentuknya, seperti dengan cara mengedarkan roposal. amplop, celengan, rekening di bank ataupun lainnya, baik melewati sumbangan langsung maupun lewat media sosial.
Apalagi mengatasnamakan petugas, relawan, pelaksana atau kepanitiaan haul yang dimaksud. Karena hal tersebut tidak diperbolehkan.
Dalam pernyataan dan imbauan tersebut Posko Induk Sekumpul menegaskan, aabila masyarakat menemukan hal-hal tersebut, diharap unutuk menegur langsung secara sopan.
Apabila tidak ditanggapi dipersilahkan melaporkan ke Posko Induk Sekumpul atau pihak berwenang terdekat.
Pernyataan dan imbauan Posko Induk Sekumpul ini dilakukan untuk menjaga kekhidmatan acara Haul, sesuai amanah Abah Guru Sekumpul, serta menghindari penyalahgunaan atau pemanfaatan dari pihak-pihak yang ingin mengambil kesempatan pada kegiatan haul ini untuk kepentingan/keuntungan ribadi atau lainnya yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
(jun/beritasampit)
